Struggle • KSJ (Completed)

41

❗❗❗🔞❗❗❗

Semua staff dan artis di bawah naungan Bighit Labels libur tujuh hari selama masa berduka. Kehilangan pemimpin yang mendirikan perusahaan itu dari nol jelas merupakan pukulan yang sangat berat bagi mereka. Terlebih, mendiang Bang Sihyuk pergi saat keadaan BigHit sedang tidak baik-baik saja. Situasi perusahaan itu sekarang seperti istana kertas, dapat hancur oleh sentuhan kecil saja.

Kematian laki-laki yang kerap dipanggil Papa Bear itu sungguh mengejutkan, karena sebelumnya kondisinya jelas lebih baik daripada Namjoon yang koma. Seokjin menatap sendu pemakaman Bang Sihyuk dari jauh. Meski saat pertemuan terakhir mereka terlibat perseteruan, tapi Seokjin tidak bisa mengabaikan begitu saja kasih sayang masa lalu di antara mereka. Dia sedih. Dia marah saat mengetahui penyebab kematian Bang Sihyuk adalah serangan jantung. Artinya, ini semua adalah rencana perempuan iblis busuk itu.

"Mudah saja menyuruh orang-orangku untuk menyuntikkan racun arsenik ke dalam infusnya. Dunia hanya akan tahu dia mati karena serangan jantung."

Kedua tangan Seokjin mengepal erat sebelum dia menghilang dari balik pepohonan.

***

"Dokter, bagaimana kondisi Kim Namjoon?"

Dokter menggeleng lemah, "Dia butuh donor jantung secepatnya."

"Berapa lama dia bisa bertahan?"

"Paling lama seminggu, paling sedikit satu hari. Tidak ada yang tahu pasti, semua itu tergantung seberapa lama Namjoon bisa bertahan. Racun itu merusak jantungnya. Terlambat sedikit saja, nasibnya akan sama seperti Mr. Bang."

"Bisakah Dokter memastikannya bertahan selama seminggu?"

"Aku hanya bisa menjamin tiga hari. Setelah itu hanya Tuhan yang bisa menentukan."

"Empat hari, Dok. Tolong?"

Sang dokter menatap iba lawan bicaranya, "Baiklah. Aku akan berusaha sebaik mungkin. Kamu berdoa saja."

"Terima kasih, Dok. Aku juga akan berusaha sebaik mungkin. Aku akan kembali secepatnya. Titip Namjoon ya, Dok?"

"Pergilah. Semoga kau berhasil."

***

Lima member Bangtan yang sudah tujuh hari diliburkan dengan pulang ke rumah orang tua masing-masing, kini telah berkumpul kembali di dorm. Mereka segera berangkat ke kantor agensi guna melanjutkan pekerjaan mereka yang sempat tertunda. Bulan Desember adalah bulan yang sibuk, mereka memiliki banyak tugas yang harus diselesaikan.

Namun, ketika mereka telah sampai di lingkungan kantor, mereka dikejutkan oleh gerombolan masa yang berkumpul di depan gerbang masuk.

"Ada apa ini? Kenapa ada demo di depan gedung agensi?" tanya Jimin heran.

Hoseok, "Siapa mereka?"

"Army?" Jungkook menunjuk beberapa spanduk berwarna ungu bertuliskan nama fanclub mereka.

Semua member terkejut. Yang sedang berdemo di depan gedung bukan lain adalah penggemar mereka sendiri. Mereka datang berbondong-bondong, terlihat marah.

"Apa-apaan ini?" geram Yoongi saat sudut matanya melihat tumpukan album dan poster yang dibakar.

Jawabannya baru mereka dapatkan ketika mereka masuk ke gedung dan bertemu dengan Park Jiwon.

"Kalian diboikot masa."

"Kenapa?"

Dengan muram, Park Jiwon menunjukkan rekapan berita pagi itu di layar LCD. Dalam layar tersebut, termuat berbagai skandal yang menimpa satu per satu member Bangtan.