16

1.6K 213 62
                                    

Double up nih dobel up😆

Komen yang banyak biar aku semangat dobel up terosss🔥

Selamat membaca.


꧁꧂



"Kita langsung masuk atau menunggu yang lain sampai?" Jungkook bertanya pada Namjoon setelah dengan canggung menghentikan mobil di depan salah satu rumah mewah. Dia merasa telah menjadi seorang penguntit sungguhan sekarang.

"Kita tunggu sampai Yoongi Hyung sampai saja, sambil terus coba menghubungi Jin Hyung. Siapa tahu ponselnya mati dan sekarang sudah bisa dicas di rumah."

"Oke."

Mereka menunggu dengan tersiksa di bawah langit malam yang gelap dan suasana lingkungan yang sepi. Lalu tanpa aba-aba, Taehyung bersin dengan suara yang nyaring dan menggema sampai ke luar mobil. Namjoon dan Jungkook dibuat terpingkal-pingkal mendengarnya.

"Aish, kalian ini malah tertawa." Taehyung bersungut-sungut, "Kenapa kita tidak langung masuk saja? Bibi Kim pernah bilang kalau aku boleh langsung masuk ke rumahnya, tidak usah menunggu konfirmasi, cukup perlihatkan kartu identitas kepada satpam."

"Jinjja? Bibi Kim bilang begitu padamu? Secara langsung?" Jungkook melotot tidak percaya saat Taehyung mengangguk.

"Sebenarnya aku juga sama, tapi itu sudah lama sekali."

Mata Jungkook makin membesar, "Namjoon Hyung juga? Aishh, aku iri!"

"Buat apa iri?" Namjoon mendengkus, "Kau sendiri sudah sering mendapat keistimewaan makan malam bersama keluarga Kim, bahkan sejak sebelum kita debut."

Jungkook menggeleng, tangannya ikut melambai-lambai, dia baru saja akan menyanggah sebelum klakson mobil mencuri atensi mereka. Mobil Yoongi berhenti di sebelah kanan mereka dan kaca mobil diturunkan, memunculkan wajah Jimin. "Kenapa belum masuk?"

"Kami menunggu kalian," jawab Namjoon. Dengan begitu, akhirnya mereka melajukan mobil kembali untuk memasuki mansion.

Di pos pemeriksaan, terjadi sebuah hal yang membuat Namjoon dan Taehyung ingin mengumpat. Bagaimana tidak, ternyata petugas keamanan mansion sudah mengenal Jungkook dengan baik, bahkan sempat-sempatnya mereka bergurau bagai teman lama yang baru bertemu.

"Kau merendah untuk meroket, ya?" Taehyung geram sendiri mendengar tawa Jungkook sebagai jawabannya.

Apapun itu, yang jelas mereka akhirnya memasuki halaman mansion, lalu turun dari mobil setelah parkir. Taehyung mendekati Jimin yang terlihat menenteng bingkisan, "Kalian beli apa?"

Jimin membisikinya sesuatu lalu Taehyung tertawa kecil sambil mengangguk-angguk, mereka pun berjalan bersama menuju pintu utama mansion yang kokoh menjulang tinggi.

Tapi belum saja mereka bingung dan saling bertanya siapa yang akan memencet bel atau mengetuk pintu, Jungkook sudah lebih dulu mendorong pintu tersebut sampai terbuka tanpa rasa berdosa. Dengan cengiran gigi kelincinya dia berkata, "Selamat datang! Anggap saja seperti rumah kalian sendiri."

Taehyung menahan Jimin yang hendak menendang maknae mereka itu. Tapi ia tidak bisa menahan diri untuk mendekat dan menepuk punggung Yoongi sambil berkata, "Anakmu tuh, Hyung."

Yoongi balas tersenyum pongah, "Itu didikanku."

Taehyung terpelatuk. Harusnya ia sadar diri bahwa member BTS tidak ada yang normal.

Seperti sekarang ini, begitu mereka melangkah masuk ke dalam mansion dan mengikuti jejak Jungkook yang paling depan, anak hiperaktif tersebut mengerem mendadak sehingga menciptakan tabrakan beruntun yang sangat tidak elit. Jidat bertemu punggung, dada bertemu punggung, atau sepatu lepas karena terinjak oleh kaki orang di belakangnya.

Struggle • KSJ (Completed)Where stories live. Discover now