MPG →9

7.9K 515 34
                                    

Hai hai haiiii
Apakah ada yang menunggu? Kayaknya gak ada deh wkwkwk

Yang gak sengaja liat, yuk cus langsung di baca

Jangan lupa tandain typo-typo yang meresahkan

Selamat membaca buat kalian yang gabut hehehe

💐💐💐

Permen berwarna merah berbentuk kaki sudah bertengger manis di dalam mulut mungil milik Risha. Jika di hitung, permen saat ini adalah permen ke empat yang di emut olehnya. Nendra sedari tadi sudah berdecak kesal.

"Sha, lo sakit gigi gue gak tanggung jawab ya," ujar Nendra kesal. Risha tidak menanggapi ocehan kekasihnya, ia sibuk mengunyah permen yang sudah ia gigit. Bahkan suasana kantin yang berisik pun tak ia pedulikan.

"Astaga, gini banget gue punya cewek," lirih Nendra.

Setelah permen itu habis, Risha langsung menatap Nendra dengan cengirannya.

"Kenapa lo begitu?"

"Mau lagi dong, di kantong Gaga kan masih ada dua lagi."

"Gigi lo ompong nanti Risha," ujar Hisyam. Pandu  menganggukkan kepalanya.

"Terus nanti gusinya pada bengkak," tambah Pandu.

"Emang iya?" tanya Risya dengan muka polosnya. Nendra, Hisyam dan Pandu mengangguk cepat tapi berbeda dengan Mario yang  menggelengkan kepalanya.

"Bohong dia Ris, mau aja di bego-begoin. Makan lagi aja," kompor Mario. Risha tersenyum lebar. Hisyam dan Pandu menatap bengis Mario.

"Tuh kata Mario gak apa-apa, aku mau lagi Gaga permennya."

Nendra memejamkan matanya guna meredam emosi yang tersulut mendengar ucapan Mario.

"Lo percaya sama Mario?" tanya Nendra. Risha mengangguk.

"Lo pacaran aja sama Mario, gue ogah punya cewek yang keras kepala."

Setelah mengatakan itu Nendra pergi dari hadapan Risha.

"Emang babi lo Yo," ujar Hisyam ikut bangkit.

"Sekali-kali jadi cowok, gede badan doang lo taunya kayak banci," sinis Pandu. Memang mulut Pandu cukup tajam jika menyangkut Mario. Mario hanya cengengesan tidak jelas, sudah biasa.

"Hayoloh Ris, Nendra marah. Gue gak ikut-ikutan ya," ledek Mario lalu melanjutkan makannya. Risha mengerjabkan matanya polos.

"Dadah Mario, aku mau kejar Gaga dulu."




Risha sudah duduk di atas pangkuan Nendra, mereka saat ini sedang di rooftop sekolah. Drama mereka sudah di selesaikan dengan cara tangisan, ya tangisan Risha yang memohon maaf agar Nendra memaafkannya.

"Ck, besok-besok gak usah percaya sama Mario. Pacar lo itu gue, bukan dia," ujar Nendra. Risha mengangguk mengiyakan.

"Pandu, boleh aku minta tolong?" tanya Risha. Pandu langsung menghentikan kegiatannya.

"Apa?"

"Mau minum susu, boleh tolong beliin gak?"

Pandu menatap Nendra yang tengah memainkan rambut Risha. Mereka di tatap, Nendra langsung mengalihkan tatapannya.

"Beliin Ndu, tar cewek gue nangis," titah Nendra. Pandu mengangguk lalu mengadahkan tangannya.

"Mana duitnya Ris?"

Manja Pacar GalakWhere stories live. Discover now