MPG → 37

4.8K 354 16
                                    

Yesss bisa update juga akhirnya...

Ngetik di sela jam pelajaran, semoga bagus ya chapter ini

Jangan lupa buat vote n komennya, butuh banget sumpah wkwk

H A P P Y R E A D I N G

💐💐💐

Nendra tiba di mansion megah yang dulu ia tempati namun tidak untuk sekarang. Ia duduk di hadapan mamahnya yang tengah menatapnya dengan senyuman.

Tangannya ia lipat di depan dada, menatap wanita dewasa itu dengan tatapan dinginnya.

"Kenapa natap mamah begitu?"

"Kenapa anda masih tanya hal itu?" tanya balik Nendra.

"Sudah, mamah gak mau ribut sama kamu. Mamah cuman mau kasih tau kalau Sabtu ini kamu tunangan sama dia."

Nendra terkekeh lalu menggelengkan kepalanya.

"Udah? Anda pikir saya akan hadir setuju?"

"Kalau kamu gak setuju, nama kamu mamah coret dari ahli waris," ancam Lita.

"Di persilahkan, toh waktu papah meninggal juga udah ninggalin beberapa peninggalan yang cukup berguna buat Nendra. Silahkan mamah coret nama Nendra dan setelah itu Nendra gak akan pernah anggap keberadaan mamah dan hubungan darah kita."

"Punya apa kamu selama ini kalau gak mamah kirimin duit hah? Tanpa usaha mamah, kamu jadi anak miskin."

"Bahkan duit yang selalu mamah kirim gak pernah Nendra pakai, Nendra punya usaha yang cukup buat kebutuhan Nendra bahkan Risha. Jangan mamah pikir Nendra gak bisa apa-apa tanpa mamah. Salah besar."

"Mamah gak mau tau, pokoknya Sabtu ini kamu akan tunangan sama Nisa."

"Wahh setelah bertahun-tahun pergi ninggalin Nendra sendiri, sekarang dateng-dateng ngatur perjodohan gak jelas gini."

"Mamah kerja buat kamu Nendra."

Prok...prok...prok...

Nendra bertepuk tangan dengan keras seolah meledek jawaban yang di lontarkan wanita di depannya ini.

"Alasan klasik. Besok bakal Nendra balikin uang yang mamah kirim tapi engga dengan pertunangan sialan itu."

Nendra langsung melengos pergi dari hadapan mamahnya tanpa memperdulikan sang mamah yang teriak-teriak memanggil namanya.

💐💐💐

Risha sedang mengobati tangannya yang terkena cipratan minyak panas. Tadi dengan tekad yang bulat, ia berniat membuatkan makan siang untuk kekasihnya. Hitung-hitung belajar jadi istri yang baik katanya.

"Shhh, perih banget sihhh," gerutu Risha kesal.

Dari tadi ia kesulitan mengobati tangannya karena takut dengan rasa sakitnya.

"Mau Gaga ishh."

Ia mengerucutkan bibirnya kesal. Salep yang tadi di pegang kini sudah terlempar di tengah-tengah kasur.

"Gaga pulang hiks, tangan aku sakit."

Ya beginilah dirinya, jika sudah teramat kesal pada akhirnya akan menangis di tambah rasa sakitnya di pergelangan tangannya.

Manja Pacar GalakOù les histoires vivent. Découvrez maintenant