Manja Pacar Galak

MPG → 28

Yooo what's up prennn

Gabut gak nehh? Mending baca MPG kuy dari pada bosen yekannn

Vote sama komennya jangan ketinggalan yawww

Cuss langsung baca ajaaaa

H A P P Y R E A D I N G

💐💐💐

Terhitung sudah satu bulan kepergian sang papah, sudah satu Bulang juga Risha tinggal bersama Nendra di apartemen mewah milik pemuda itu.

Risha sudah cukup mampu untuk melupakan masa lalu walaupun terkadang jika ia sedang rapuh, bayangan sang papah hadir di benaknya.

"Nanti lo pulang sama Hisyam ya, gue mau ke rumah sebentar," ujar Nendra.

"Emang Gaga mau ngapain?" tanya Risha menunduk. Rasa takutnya kembali hadir jika Nendra akan kembali ke mansion pria itu.

"Ada urusan sebentar."

"Urusan apa?"

"Ya urusan pokoknya," jawab Nendra acuh.

"Soal pertunangan ya? Gaga mau tunangan dua Minggu lagi kan?" tanya Risha sambil tersenyum getir. Mata Nendra membola, ia terkejut.

Tadi malam, ia tidak sengaja melihat pesan yang ada di ponsel Nendra. Ternyata pesan itu dari mamahnya Nendra yang sudah membahas rencana pertunangan.

"Aku berangkat sendiri aja Gaga, assalamualaikum."

Setelah itu Risha keluar dari apartemen Nendra, meninggalkan sang pacar yang masih terdiam.

Nendra mengacak rambutnya kesal. Masalah ini memang bermula dari wanita tua itu. Mamahnya.

Nendra segera mengejar sang kekasih yang ia yakini masih tak jauh.

Gotcha

Risha masih menunggu lift yang belum terbuka pintunya. Nendra mempercepat jalannya.

"Lo percaya gue bakal tunangan sama yang lain?" tanya Nendra dengan suara rendah.

Risha membalik badannya lalu menatap Nendra.

"Gak ada yang tau kedepannya Gaga, mulai sekarang aku mau belajar mandiri. Biar nanti kalau Gaga bener-bener pergi, aku udah gak kaget jadinya," ujar Risha tersenyum tipis.

Nendra menggelengkan kepalanya cepat. Kini rasa takut mulai merasuki jiwanya. Ia sangat takut gadis manjanya ini terbiasa tanpanya, ia sangat takut jika gadis manjanya ini tidak ketergantungan lagi padanya.

"Lo gak usah jadi mandiri, gue gak akan kemana-mana. Gue bakal selalu stay sama lo Sha."

"Yaudah aku berangkat dulu ya Gaga."

"Lo berangkat bareng gue, pulangnya juga bareng gue."

"Loh kan Gaga mau ketemu mamah."