#2 (Jaemin) - Be Yourself

991 125 9
                                    

"How was your day?"

"Kinda bad."

"Why?"

Kamu menghela nafas mu sembari mengusap wajah mu dengan kasar. Kejadian tadi siang kembali teringat dipikiran mu padahal kamu sudah mencoba melupakan nya.

"Gapapa." Final nya, kamu menutupi seluruh rentetan kejadian dari sang penelepon di seberang.

Seorang pria diseberang sana berdecak pelan mendengar jawaban mu. Ia merasa tak puas mendengar nya.

"Ayo bagi cerita nya sama kesayangan kamu ini,"

Sialan, ternyata dia mencoba membujuk mu. Namun mau bagaimana lagi? Kamu sudah tak ingin membahas kejadian tadi yang cukup menyakitkan dan jadi berputar-putar di pikiran mu.

Kamu akhirnya tersenyum kecil sembari menidurkan tubuh mu diatas ranjang mu, mencari posisi ternyaman.

"Nanti aja deh." Kamu akhirnya menjawab permintaan dari pacar mu yang sempat tak kamu gubris dalam beberapa saat, "Ah iya, besok Minggu, 'kan? Kamu ada jadwal?"

Kamu bertanya agar dapat mengubah topik pembicaraan. Agar pacar mu tak lagi menanyai mu tentang kejadian tadi.

Pria diseberang sana terkekeh pelan. Suara nya sangat menyejukkan dan nyaman ditelinga mu. Suara itu yang selalu kamu rindukan setiap saat.

Kamu mendengus kesal mendengar Jaemin yang sepertinya membalas perbuatan mu, ia tak menggubris pertanyaan mu dan hanya menghadiahkan sebuah kekehan kecil.

"Jaemin mah ketawa mulu," Cicit mu kepada lawan telepon mu, Jaemin.

"Eh maaf dong, sayang,"

"Tau ah Nana gaasik."

Pip!

Kamu mematikan sambungan telepon secara sepihak dan dapat kamu pastikan Jaemin sedang berdecak kesal dan menyumpah serapahi diri mu disana.

Salahkan Jaemin yang kerja nya tertawa saja. Namun bukan nya kamu ingin membuat Jaemin kesal pada mu, kamu hanya sedikit sensitif akhir-akhir ini.

Apalagi saat mendengar banyak ocehan tentang hubungan mu dan Jaemin.

"Eh liat tuh, pacar nya Jaemin gaada feminim nya, ya."

"Pacar Jaemin dekil banget anjir, gaada kesan cewe nya."

"Seriusan Jaemin macarin cewe modelan begitu?"

"Jaemin buta kali, cewe nya gaada cakep-cakep nya sedikit pun."

"Dia melet Jaemin kali, ya? Kok mau Jaemin sama modelan begini ya Tuhan."

"Anjir jadi kepikiran lagi sialan." Kamu mengusap wajah mu dengan kasar dan dengan cepat mencoba menghilangkan semua kata-kata yang terngiang-ngiang di telinga mu, perkataan yang ditujukan kepada mu.

Hari-hari mu menjadi buruk karena omongan brengsek itu.

Kamu sudah mencoba melupakan dan tidak menghiraukan semua omongan yang tak ada guna nya itu dari pikiran mu. Namun nihil, kamu tak bisa melupakan nya. Padahal saat di kampus kamu bisa pura-pura tak mendengarkan perkataan seperti itu.

Saat kamu mencoba untuk menutup mata agar segera tertidur, tiba-tiba saja notifikasi pesan dari seseorang masuk ke gadget mu. Kamu mendengus kesal, padahal kamu sudah hampir pergi ke alam mimpi.

Dengan ogah-ogahan kamu mengambil gadget mu yang terletak di nakas sebelah tempat tidur mu. Kamu menghidupkan hp mu lalu melihat nama seseorang yang tertera di lockscreen mu, lockscreen berlatar belakang foto mu dan Jaemin.

sweet dreams ; nct.Where stories live. Discover now