(Chenle) - Love Can't Buy

1.3K 139 8
                                    

Stay Enjoying!

———


Kamu sedang duduk bersama pria yang merupakan pacar mu. Ia sedang sibuk bermain ponsel saat bersama mu. Padahal kamu dari tadi meminta nya untuk tidak memainkan ponsel nya saat ia sedang ada bersama mu.

Zhong Chenle. Pria berumur hampir 20 tahun ini telah menjadi CEO di usia muda nya. Walau ia tak memegang seluruh saham perusahaan, namun ia hanya sekedar untuk mempelajari saja agar ia menjadi terlatih nantinya. Pria bermarga Zhong ini terlahir dari keluarga yang kaya raya dan sudah bergelimang harta sejak kecil. Tidak dengan mu yang merupakan gadis dengan hidup sederhana, tidak kaya dan tidak miskin. Dapat dibilang diantara itu berdua.

Memang, Chenle adalah orang yang dapat dibilang sibuk. Namun tak seharusnya ia mengabaikan mu seperti ini. Ia sudah bermain ponsel sejak ia menunggumu. Kamu tadi datang terlambat karena ada sedikit urusan mendadak.

"Lele..." Panggil mu pada Chenle yang sedang duduk di kursi restauran tempat biasa kalian makan.

Chenle tak menghiraukan panggilan mu dan membuatmu agak jengkel. "Zhong Chenle." Tekan mu.

Barulah ia menaikkan pandangan nya menjadi menatap dirimu. "Kenapa?"

Kamu tersenyum simpul, "Kamu ga mesen makanan? Kita udah disini, jadi stop main ponsel nya, sayang." Ujar mu halus agar Chenle luluh.

Ia mengedikkan bahunya lalu memanggil pelayan yang ada disekitarnya. Kamu tersenyum tipis melihat Chenle yang sedang memesan makanan dengan sang pelayan.

"Baik, silahkan tunggu." Ujar pelayan tersebut lalu masuk kedalam dapur.

Kamu yang duduk di depan Chenle pun akhirnya berinisiatif untuk membuka pembicaraan dengannya agar ia tak sibuk memainkan benda pipih yang baru saja di pegang nya tadi.

"Lele~"

Chenle tersenyum manis, "Iya sayang, kenapa?"

Mendengar respon Chenle yang manis membuatmu menjadi bersemangat untuk bercerita kepadanya. Kamu memanyunkan bibirmu, hal itu membuat tatapan Chenle menjadi bingung. Ia seolah-olah menanyakan 'Apa yang terjadi?' kepada mu secara tak langsung.

"Akutu sebel banget tau, masa dosen aku ngasih tugas banyaaak banget, malah deadline nya deketan lagi! Kan cape!" Kamu langsung memutar bola mata mu malas.

Chenle mengusap puncak kepala mu dengan pelan dan lembut sehingga terasa halus. Ia memegang dagu mu dan mengangkat wajahmu yang tampak badmood.

"Kamu kuliah nya bagus-bagus dong, entar kita bisa bangun rumah tangga berdua nih." Chenle mencubit pipi mu dengan agak kuat karena ia sepertinya gemas. Sementara kamu merasa kesakitan dan meringis pelan. Sedangkan Chenle hanya bisa tertawa melihatmu.

Tak lama kemudian seorang pelayan datang membawakan makanan pesanan kalian berdua tadi. Kamu menyuruh Chenle untuk makan makanan tersebut agar kalian bisa cepat pergi dari sini. Ingin kencan.

Saat kalian berdua sedang asyik menyeruput makanan kalian masing-masing, tiba-tiba saja ponsel yang Chenle letakkan di atas meja bergetar dan membuat lamunan kalian berdua pecah karena nya.

Chenle dengan sigap mengambil ponselnya dan mengangkat telponnya. Ia segera menjauh darimu, tanpa pamit. Mungkin hal mendesak?

Chenle segera kembali lagi setelah mengakhiri panggilan dengan orang diseberang sana. Ia tersenyum padamu sejenak dan menampilkan senyuman dengan mata sipitnya.

"Aku duluan ya, udah ada kerja." Chenle pergi meninggalkan mu begitu saja. Membuat kamu menjadi membatu.

Bisa-bisanya di momentum seperti ini ia bersikap seperti itu. Sungguh sangat merusak. Kamu akhirnya menahan amarahmu dengan menatap Chenle yang pergi dan punggung nya semakin mengecil, tak lupa juga tanganmu sudah mengerat dan telah menyumpah serapahi seorang Zhong Chenle.

sweet dreams ; nct.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang