(Jaemin) - Only U

5.3K 302 10
                                    

Kamu dan kekasihmu—Na Jaemin—sedang duduk di sebuah cafe sepulang sekolah. Hari ini sangat lelah. Kamu menyantap Choco hot mu yang kamu pesan tadi.

Diluar sedang hujan. Jadi Jaemin memutuskan untuk berteduh di dalam cafe tersebut sembari menghangatkan diri. Pesanan kalian telah disajikan kurang lebih 15 menit lalu, namun Jaemin tak ada menyentuh nya sedikit pun.

Hal ini membuat mu bingung dan memanggil nya.

"Nana..." Panggil mu kepada seorang pria rupawan yang sedang berada di sebelah mu.

Ia membalas panggilan mu dengan dehaman kecil nya. Mata nya tak terlepas dari benda pipih yang sudah di pegang nya sedari tadi. Kamu menjadi jengkel dan kesal sendiri.

"Denger aku ga sih?!" Panggil mu lagi dengan suara yang agak kuat.

Jaemin terperanjat, namun berusaha untuk tetap cool. "Iya, kenapa sayang?"

"Kamu tuh! Itu pesenan kamu keburu dingin, cepetan di minum," Ujar sambil memainkan Choco hot mu.

"Oh iya." Jawab Jaemin singkat.

Hal ini membuat mu geram dan semakin jengkel. Handphone Jaemin tidak terlepas sedari tadi. Kamu pun mendapatkan sebuah ide cemerlang. Dengan cepat kamu menarik benda pipih itu dari tangan Jaemin.

"Kamu lagi buka apa sih sampai lupa sama aku, hm..." Kamu mengutak-atik hp Jaemin sampai kamu menemukan Chat dari teman sekelas mu yang tak kamu sukai.

Jeon Heejin. Kamu mengetahui bahwa Heejin menyukai Jaemin.

"Kamu chattan sama Heejin?!" Tanya mu sambil membentak Jaemin dan memperlihat kan Chat Jaemin dan Heejin.

Jaemin tergagap. "B-bukan... I-itu—*

"Jadi ini apa?! Kamu bilang kamu ga suka sama Heejin, tapi kenapa kamu Chat dia..." Mata mu mulai berair dan air mata mu menggenang di pelupuk mata mu. Sudah bersiap-siap untuk jatuh ke bawah.

"Ga gitu sayang, aku cuman-"

"Udah aku mau pulang." Potong mu cepat dan dingin sembari mengambil tas mu yang berada di belakang kursi mu.

Kamu berlari dengan cepat ke arah pintu cafe. Diluar masih hujan. Tapi kamu tidak peduli lagi. Persetan dengan hujan, jika sakit kamu minum obat saja.


Kamu dengan cepat menerobos hujan dan berlari tak tentu arah. Kamu berlari sambil menangis. Kamu tak tahan lagi.

Jaemin seperti nya tidak mengejar mu. Tapi tak apa-apa.

Kamu berlari dibawah hujan dengan mata sembab dan pandangan kabur. Kepala mu agak pening karena efek hujan yang deras menerpa mu.

Kamu berlari dengan oleng sekarang. Kepala mu terasa sakit.

Secara tak sadar, kamu sudah berlari ke tepian jalan yang agak ramai. Kamu terus berlari, tak peduli kamu sedang berada di tengah jalanan yang agak ramai tersebut.

Tin!


Pandangan mu semakin buram dan kepala mu semakin berdenyut. Sebuah klakson mobil menyadarkan mu dan membuat mu terkejut. Sontak kamu berteriak dan pandangan mu tertutup seketika.

Semuanya buram. Mata mu terpejam.


...

Kamu terbangun dan memegang kepala mu yang masih berdenyut. Seperti nya tempat ini tak asing di mata mu. Ah iya, ini kamar mu.

Keadaan gelap di luar. Kamu lun melihat jam yang berada di nakas. Sudah jam 8 malam ternyata.

Kamu melihat seseorang yang berada di sebelah kasur mu. Sedang tertidur dengan posisi duduk. Ah dia pria yang membuat mu jengkel dan kesal tadi-Na Jaemin.

"Na..." Panggil mu kepada Jaemin yang seperti nya tertidur pulas.

Jaemin sedikit tergerak. Lalu menaikkan kepala nya. "Ugh, K-kamu udah bangun...?" Tanya nya dengan Khas suara orang yang baru saja bangun tidur.

Kamu mengangguk pelan. Kamu masih dengan posisi semula. Jaemin juga masih dengan posisi duduk nya.

Kamu jadi canggung sendiri. Begitu pun dengan Jaemin. Sepertinya karena kejadian tadi.

Kamu mengubah posisi menjadi duduk disebelah Jaemin. Supaya kamu bisa berbicara dengan mudah.

"Nana..."

"(Y/n)..."

Kamu dan Jaemin memanggil secara bersamaan. Membuat keadaan menjadi semakin canggung.

"Ladies first," Ujar Jaemin dengan diakhiri senyuman tipis.

Kamu tersenyum sejenak, "Aku minta maaf... Aku childish, ya? Haha." Kamu tertawa diakhir kalimat agar tidak menjadi canggung. Namun sialnya tawa mu malah terdengar seperti dibuat-buat.

Jaemin menggeleng pelan, "Harus nya aku yang minta maaf sama kamu, Aku ga peduli sama kamu,"

Jaemin mengelus puncak kepala mu dengan lembut. Ia meletakkan anak rambut mu yang terurai di telinga mu.

"Tapi kaya nya kamu salah paham," Sambung Jaemin.

"Itu Chat udah lama, aku mau bersihin chat yang ga penting, jadi aku mulai dari bawah," Jelas nya kepada mu.

Kamu terdiam. Kamu merasa sangat kekanak-kanakan sekarang. Kamu merasa sangat bersalah sekarang.

"Maaf, Na..." Kamu menangis.

Kamu merasa sangat bodoh sekarang. Kamu terlalu posesif dan pencemburu.

"Udah kamu jangan nangis. Kamu ga salah, yang salah itu aku," Ujar Jaemin sambil mengusap air mata mu yang jatuh di pipi mu.

"A-aku... Cewe bodoh... Hiks," Kamu terisak pelan sambil memukul dada Jaemin pelan sebagai bahan pelampiasan mu.

Jaemin tersenyum. Ia memeluk mu. Membawa mu ke sebuah kehangatan yang sangat kamu sukai. Sebuah pelukan hangat dari seorang Na Jaemin.

"Aku ada disini, kok. Kamu jangan nangis lagi, hm?" Jaemin semakin mengeratkan pelukan nya.

"I-iya..." Ujar mu pelan sambil mengusapkan wajah mu di pakaian Jaemin.

Kamu mengendus bau tubuh Jaemin. Bau yang sangat kamu sukai dari nya. Jaemin menatapmu dengan lekat.

"Rawr, (Y/n)!"


.

.

.

To Be Continued...

sweet dreams ; nct.Where stories live. Discover now