(Winwin) - Lucky Dare

1.2K 111 1
                                    

FYI ini cerita lama, tersimpan di otak, lalu dikeluarkan. Udah lama? Emang.

Ya maap kalo basi.

Video-in send ke aing, gamau tau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Video-in send ke aing, gamau tau.

---

Stay Enjoying !

---


Indonesia sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja. Darurat. Kondisinya bahkan sangat darurat.

Seluruh mahasiswa di Indonesia pergi berdemo untuk menolak undang-undang yang beruntung saja dikeluarkan oleh pemerintah. Mereka semua turun ke jalan untuk menolak undang-undang tersebut.

Hari ini hari Sabtu, jadi tidak ada halangan dan tidak ada tugas yang datang.

Kamu berinisiatif untuk ikut dengan teman-teman mu untuk berdemo, turun ke jalanan. Rasanya bagaimana, ya? Kamu belum pernah ikut demo karena dilarang oleh orang tua mu. Untung saja kamu sudah tinggal dengan Tante mu, sehingga kamu dapat menghirup udara bebas.

Bukan maksud tak mau tinggal dengan orang tua, namun orang tua mu terlalu mengekang mu.

Oke, kamu harus berterima kasih kepada Tante mu yang membawa mu kesini.

"Tante! Aku pergi dulu ya! Doain yaa Tante!" Ujar mu dengan semangat.

Tak lupa kamu merapikan almameter mu sembari berlari menuju keluar rumah. Tak lupa kamu membawa sepatu untuk dipasang di teras rumah mu.

Setelah selesai memasang sepatu, kamu langsung bangkit dan segera berlari menuju tempat berkumpulnya mahasiswa dan mahasiswi kampus mu. Ralat, kamu menaiki ojek online terlebih dahulu sebelum sampai ke tempat tujuan.

Sepanjang diperjalanan, kamu hanya berdiam diri. Sepertinya tukang ojek ini aku kalem, jaim, dan tidak banyak tingkah. Biasanya tukang ojek yang membawa mu akan berceloteh ria tentang kehidupan pribadinya sampai-sampai ada yang meminta nomer mu untuk alasan tak masuk akal padahal sebenarnya mereka hanya ingin melakukan 'masa pendekatan' bersama mu.

Oh tapi maaf, sudah ada satu orang pria yang berhasil meluluhkan hati kecilmu sejak kamu duduk di bangku menengah atas.

Saat sedang asyik menerawang, kamu dikejutkan oleh tukang ojek yang membonceng mu. Ia seperti menyadarkan mu dari lamunan dan tersenyum kepada mu.

"A-ah iya, maaf ya, mas. Saya tadi ngelamun hehe, ini uangnya." Ujar mu sembari memberikan sebanyak dua lembar, uang sepuluh ribu dan lima ribu rupiah.

Ojek tersebut akhirnya mengangguk dan berpamitan untuk pergi dan mencari pelanggan baru.

Kamu berjalan menuju cafe besar yang tak jauh dari pandangan mu. Sudah tampak ada dua puluhan orang yang ada di dalam cafe tersebut. Ah iya, tak semua ikut demo, hanya yang mau saja.

sweet dreams ; nct.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang