CHAPTER - 1

32.2K 2.7K 71
                                    

Hana merebahkan tubuhnya, didepannya ada sebuah novel yang ia baca. Sesekali ia menutupi wajahnya dengan batal, dan sesekali ia mengepalkan tangannya dengan ekspresi kesalnya.

"Ugh, ya ampun mereka sangat romantis."ucap nya ikut terbawa suasana.

Ia kembali membaca rentenan paragraf dengan fokus. Tak lama ia bangkit dari kasurnya sembari berjalan bolak-balik dengan wajah menahan kesal.

"Ya ampun! Kenapa dia senang sekali menghancurkan hubungan mereka sih?!"ungkapnya kesal setelah membaca salah satu rentenan kalimat yang membuatnya emosi.

Novel yang sedang ia baca berjudul Hello Autumn. Novel yang bercerita tentang kedua insan yang jatuh cinta pada pandangan pertama di musim gugur.

Pastinya di setiap cerita akan ada pemeran yang berusaha menghancurkan hubungan kedua pemeran utama, yaitu antagonis. Dan Hana sangat tak menyukai tokoh antagonis dalam cerita Hello Autumn ini.

Yang paling tak ia sukai adalah, Nama nya sama dengan tokoh antagonis dalam novel ini. Membuatnya semakin tak menyukai Hana- si antagonis. Dan ia jadi merasa terpanggil jika namanya di sebut oleh pemeran utama.

Hana meraih novel tersebut dan kembali membacanya dengan khidmat. Belum selesai ia membaca sampai akhir, sang ibu berteriak dari bawah agar dirinya segera tidur karena sudah hampir tengah malam.

Mau tak mau Hana pun segera menyimpan novel tersebut dan mulai terlelap dengan nyenyak.

Tanpa ia tau bahwa keesokan harinya ia tidak akan ada di dunia ini lagi.

🍁Hello Autumn🍁

Hana menatap pantulan dirinya di cermin dengan pandangan kosong.
Sudah satu Minggu lebih ia terdampar di tempat yang tak ia kenali sama sekali. Sudah beberapa kali ia meyakinkan dirinya bahwa ini hanyalah mimpi. Namun itu sia-sia karena yang ia alami kali ini adalah nyata Bukan mimpi.

Dan Hana baru mengetahui bahwa ia berada di dalam novel yang malam itu ia baca. Hana sangat tak habis pikir, bagaimana bisa dia memasuki dunia novel? Hana merasa takut, bingung dan cemas perasaannya bercampur aduk menjadi satu.

Kini Hana menjadi orang lain bukan Hana sanjaya lagi tapi Hana Aderson. Dan tentu saja Hana sangat mengenali tubuh yang menampung jiwa nya sekarang. Yang tak lain adalah tokoh antagonis di Novel Hello Autumn.

Hana memijat pelipisnya yang berdenyut, sudah ia bilang bukan bahwa ia tak menyukai sosok Hana itu?

Sial, Hana menyebut nama tokoh itu tapi kenapa ia merasa sedang menjelekan dirinya sendiri. Mau bagaimana lagi? Mungkin ini karma nya karena menjelek-jelekkan tokoh antagonis itu. Dan yang Pasti ia harus pasrah menerima ini semua.

Hana Sanjaya adalah gadis biasa yang hanya memiliki ibu dan seorang adik. Hidup nya yang berkecukupan membuat nya hidup sederhana. Hana masih berkuliah, Hana pun terkadang berkerja part time setelah pulang kuliah itung-itung membayar biaya kuliah.

Dari memori yang ia ingat, kalau tidak salah kini kehidupan nya jauh dari kata sederhana. Karena Hana Aderson lahir di keluarga yang kaya raya dan dapat di pastikan hidupnya tercukupi dan paling penting Hana Aderson adalah Putri kesayangan ayahnya.

"..."

"Walaupun aku tak menyukai tubuh ini AKU BERTERIMAKASIH TELAH MEMBERIKU KEHIDUPAN YANG SEMPURNA."

🍁Hello Autumn🍁

Hana menarik kata-kata nya kembali. Ternyata hidupnya saat ini tak terlalu sempurna! Contohnya kali ini ia sedang berada di ruang kerja milik ayahnya bersama kakak laki-laki nya.

Dan fakta yang membuat Hana terkejut adalah kakak laki-laki Hana membenci adiknya! Wahh, ia tak menyangka bahwa Hana memiliki kakak laki-laki yang membencinya. Belum lagi sang ibu tiri yang selalu mencemooh kan nya.

Danu, sang ayah berdehem,"Jadi. Barra, bagaimana nilai sekolah mu?" Pandangan nya tertuju pada anak sulungnya.

Barra yang di tanya pun segera berkata."Seperti yang ayah lihat, nilai Barra selalu sama." Dari sudut matanya ia sekilas melirik Hana.

Danu menganggukan kepalanya seolah merasa puas,"Tapi nilai mu masih jauh dibawah adikmu." ia pun mengalihkan pandangan nya menuju Putri kesayangannya. "Apa kau masih merasa pusing Hana?"tanya Danu.

Hana yang merasa di panggil pun mendongkak dan menatap bingung ayahnya,"Y-ya?"tanya Hana bingung.

Danu pun mengulas senyum tipis,"Apa kau masih pusing?"

Hana pun buru membuka mulutnya,"A-aku baik-baik saja ayah. Tidak usah khawatir."ucap Hana.

Barra hanya mengamati interaksi keduanya dengan malas. Ia menatap Hana yang sedang berbicara pada Danu. Setiap Barra disamping Hana, ia pasti selalu dibedakan oleh ayahnya.

"Baiklah sampai disini. mulai besok, Hana, kau akan masuk sekolah."ucap Danu mulai berdiri dari kursi kebesaran nya.

Barra dan Hana pun ikut bangkit dari Duduk nya.

"Dan kau, Barra. Jaga adikmu selama disekolah!"perintah Danu mutlak.

Tak ada pilihan lain, Barra pun mengangguk. Keduanya pun pamit dan keluar dari ruang kerja sang ayah. Ketika tangan Hana hendak meraih gagang pintu kamarnya, suara Barra menghentikan nya.

"Lo gak usah berharap lebih, gue gak sudi buat ngejagain lo!"setelah nya Barra menutup Pintu dengan keras, meninggalkan Hana yang masih berdiri dengan kaku saking terkejutnya.

Hana terkaku. ini kah sikap asli dari Barra, tokoh yang ia gemari? Tak mau terpikir jauh, Hana pun segera memasuki kamarnya dan melempar tubuhnya dikasur yang empuk.

Ngomong-ngomong, itu berarti ia akan kembali ke masa SMA lagi. Masa SMA adalah masa terbaik, Uhh, Hana sangat menantikan itu!

Hana terlalu terlena, hingga ia melupakan fakta bahwa alur cerita ini tetap berlanjut.

- Hello Autumn -

Tbc.

Hana kembali dengan cerita
baru.

Ayo, absen. Kalian nemu cerita ini darimana?

12 jul 21

Hello AutumnWhere stories live. Discover now