22.

2.8K 88 11
                                    

"kirana!" Axel menarik lengan Kirana dengan kasar.

"Aw,ada apa Axel"tanya Kirana.

Axel mengepalkan tangannya kemudian ia menarik dagu Kirana.

"Kau tahu apa yang kau perbuat tadi?" Tanya Axel.

Kirana menepis tangan Axel,kemudian ia melepaskan jepitan rambutnya.

"Apa yang ku perbuat? Apakah aku melakukan sebuah kesalahan?" Tanya Kirana,Axel menghela nafas.

"Kau mempermalukan teman kantorku yang sedang mengandung,dan kau masih bertanya ?" Tegas Axel,Kirana mengangkat bahunya.

"Tapi aku tidak sengaja,apakah tidak sengaja itu sebuah kesalahan?" Tanya Kirana kembali.

Axel duduk di tepi kasur sembari mengacak rambutnya.

"Lagi pula.."
"Wartawan heboh dan meliputnya juga di karenakan teman mu itu adalah seorang selebgram, dan kabarnya dia tengah hamil anak di luar pernikahan apakah itu benar?" Tanya Kirana sembari menatap Axel.

Axel tampak kaget dengan pertanyaan Kirana, lelaki itu mengelus hidungnya sembari menahan rasa paniknya

"Aah..itu, aku kurang tahu" ucap Axel asal-asalan

Kirana tertawa kecil sembari melanjutkan ucapannya.

"Lagi pula, bukankah itu hal yang wajar jika media membuat berita buruk tentang dia. Bukankan hamil di luar pernikahan itu tidak benar? Terlebih jika ia tidak memiliki pasangan.."

"Atau jangan-jangan dia hamil bersama suami orang lain?"

Pernyataan Kirana mengejutkan Axel,untuk pertama kalinya Kirana berkata hal yang buruk terhadap seseorang seperti ini.

"Apapun itu bukan urusanmu kan" jawab Axel sembari meninggalkan Kirana sendirian di dalam kamar.

💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙

Axel duduk di ruang tunggu selama 9 jam lamanya, namun dokter tak kunjung memberikan kabar baik mengenai kondisi Yezzie saat ini.

"Dok,apa yang terjadi pada pasien yang bernama Yezzie ?"tanya Axel.

Dokter tersebut membuka sebuah berkas hasil vonis yang di berikan oleh dokter kandungan yang tengah menangani Yezzie.

"Sepertinya, Yezzie mengalami gangguan" jelas dokter itu

"Dan resiko terbesarnya adalah, sang anak tidak bisa di selamatkan lagi atau si ibu yang rahimnya harus di angkat"

Axel melototkan matanya,tangannya bergetar bagaikan de Javu yang pernah pernah alami pada Kirana beberapa tahun yang lalu.

"Dokter bercanda kan?" Tanya Axel tak percaya ,namun dokter tersebut tetap teguh pada pendiriannya.

"Kami telah memvonis ibu Yezzie dengan penuh pertimbangan, hanya ada dua pilihan yang harus bapak pilih, kehilangan bayi atau sang ibu" jelas dokter tersebut.

Axel mengacak rambutnya, ia berjalan menuju keluar ruangan dengan perasaan yang sakit.

Tangannya mengepal dan menonjok tembok rumah sakit,sehingga ia menjadi bahan gosipan orang-orang yang berlalu lalang di lorong rumah sakit.

"Semua ini karena Kirana" ucap Axel, lelaki itu langsung menuju keparkiran dan membanting setirnya keluar dari area rumah sakit.

💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙

Kirana tengah menyiapkan sarapan untuk Brian, matanya tidak lagi sembab,Kirana berusaha fokus pada dirinya sendiri.

Suara ban mobil Axel terdengar, Kirana menghela nafasnya sembari memotong apel untuk Brian

AFFAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang