12.

6.2K 114 9
                                    

"Terkadang kenyataan itu menyedihkan, tapi sampai kapan mau membohongi diri sendiri?"

Axel terdiam,mendengarkan ucapan Yezzie.

"Sampai kapan harus seperti itu? Realitanya sudah jelas dan kau hanya memperulur waktu saja kan?" lanjut Yezzie, Axel menghela nafas kemudian dia berkata

"Aku akan selesaikan itu segera" ucap Axel.

"Secepatnya" imbuh Yezzie kemudian, dengan nada suara yang tegas.

..........................................................

Axel melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah, ia sudah cukup lama tidak pulang kerumahnya.

Setelah ucapan ketusnya pada Kirana hari itu, Axel merasa tak nyaman jika harus bertatap muka dengan Kirana lagi.

"Ayah!" suara Brian dari arah belakang,anak itu berlari dan langsung memeluk Axel.

"Brian kangen" Axel tersenyum ketus,merasa sedih melihat Brian yang tidak menahu tentang kejadian yang sedang terjadi saat ini.

"Humm,Axel kau pulang" Kehadiran Kirana mengagetkan Axel.

"Ya" jawab Axel singkat.

Namun,seakan-akan seperti tidak ada yang terjadi Kirana masih hangat.

"Kirana,malam ini aku ingin membahas hal penting" ucap Axel pelan.

"Umm.. Ada apa Axel?" tanya Kirana dengan nada suara yang pelan.

"Ku tunggu malam ini,di cafe D'late" Axel melangkahkan kakinya meninggalkan Kirana sendirian, wanita itu menatap punggung Axel dengan ekspresi yang sulit di baca.

.............................................

*Cafe D'late*

Suasana di cafe tidak terlalu ramai, Axel telah memesan satu ruangan pribadi khusus untuknya dan Kirana.

Sedari tadi perasaan Axel tak karuan,campur aduk dan cemas menjadi satu.

Apakah ia salah? Tentu saja,perselingkuhan bukan lah hal yang benar.

Namun,ia tak bisa memaksakan dirinya lagi. Untuk terus terusan bersama dengan wanita yang tak ia cintai.

"Sudah lama kita tidak menghabiskan waktu seperti ini" ucap Kirana dengan senyuman manisnya.

"terimakasih Axel telah meluangkan waktu untuk makan malam bersamaku malam ini" Axel merasakan perih di dadanya, ia sungguh jahat pada Kirana,sedangkan Kirana sendiri selalu tersenyum lembut pada Axel.

"Sebenadnya ada yang ingin aku katakan padamu" Axel menaruh garpunya di sebelah piring steaknya.

Suasana masih hangat,dengan Kirana yang melahap makan malamnya dengan tenang.

"Apa itu-"
"Eh sebentar" Kirana mengelus bibir Axel dengan lembut.

"A-apa?" Axel yang di tatap Kirana dari jarak dekat itu reflek memundurkan tubuhnya kebelakang.

Kirana tertawa kecil melihat ekspresi gugup Axel

"Ada saus di bibir bawahmu" Axel berdeham pelan,pipinga merah merona.

"Kau seperti anak kecil Axel,benar-benar berantakan saat memakan Steak" Kirana melanjutkan memakan makanannya.

Axel merasakan denyutan yang berbeda dari dalam dadanya,tidak bisa di biarkan.

Axel tidak boleh luluh seperti ini.

"Baiklah,Kirana aku ingin berkata jujur malam ini" Axel berucap tegas.

Kirana yang tengah memotong steaknya tersentak sesaat.

"Umm,ada apa?" tanya wanita itu dengan wajah polosnya.

"Aku telah berselingkuh selama beberapa tahun ini"

Deg...

Tangan Kirana bergetar, seketika ekspresi ceria diwajah Kirana menjadi cemas.

"Kau tidak sedang bercanda kan?" tanya Kirana memastikan.

"Tidak,aku serius"
"Aku telah berselingkuh di belakangmu"

Mata Kirana mulai berair,namun ia tetap menenangkan dirinya seakan-akan dia tidak sedih mendengar pernyataan Axel.

Tidak ada jawaban dari Kirana,kemudian Axel melanjutkan perkataanya.

"Bagaimana,setelah kau mengetahui penghianatanku ini?" tanya Axel kemudian.

Kirana termenung sesaat,kemudian dia menatap Axel dengan senyuman tipis di bibirnya.

"Hmm.. Tidak masalah Axel,aku memaafkanmu"

Axel kaget melihat reaksi Kirana,ia sangat merasa bersalah dan sedih.

"Aku menghamili wanita tersebut,dan aku harus menikahi wanita itu" Axel membuang muka,ia tak berani menatap ekspresi Kirana yang sangat menyedihkan itu.

"Tapi aku mencintamu Axel" Kirana berkata sambil menangis.

"Tapi aku harus menikahinya" Axel menatap Kirana dengan tatapan yang tajam.

"Tidak,kau tidak boleh meninggalkan keluarga kita" Kirana berdiri, ia hendak meninggalkan cafe tersebut namun tangannya di tahan oleh Axel.

"Dengarkan aku"
"Aku mencintai wanita tersebut,dan naasnya aku tidak mencintaimmu"

Ucapan Axel membuat Kirana tersentak,air matanya semakin deras.

"T..tapi" Kirana bergetar,Axel bisa merasakaannya saat dia menahan tangan Kirana.

"Brian,keluarga kita, aku tidak mencintai kalian semua" lanjut Axel

"Kau..sangat jahat" Kirana mendorong Axel.

Tanpa basa basi Kirana berlari meninggalkan cafe, Axel masih menahan tangannya tetapi Kirana menepis Axel dengan keras.

"Tunggu" Axel mengejar Kirana, namun Kirana tak mau mendengarkan Axel.

Stttttt braakkkkk

Suara dentaman mobil menabrak tubuh Kirana yang tengah berlari,Kirana berlari tanpa memperhatikan sisi kiri dan kanannya.

Naasnya,sebuah mobil dengan kecepatan tinggi tak bisa menghindari Kirana.

Tabrakanpun terjadi,tubuh Kirana terpental ku jalanan dengan darah yang bersibak di mana mana.

Axel terdiam,tubuhnya bergetar

"Kira..na..."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
























.......................................

Hay haayy para pembacaa, maafkan aku baru bisa up sekarang :')
Tugas kuliah di tambah organisasi kampus membuatku kehilangan ide untuk sesaat.

Makasih semangat kaliaan💜
Jaga kesehatan selalu ya semua💜💜

First time menyapa para pembacaku😗✨

Next,aku usahain up dengan cepat :3

AFFAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang