2.

23.3K 266 2
                                    

(Kirana Pov)

"Huffh" ku hembuskan nafas di udara,
aku tengah berdiri di atas balkon rumah ku. Menunggu suamiku yang tak kunjung pulang sejak pagi tadi hingga pukul 24.32 saat ini, anak ku Brian Domino (7th) sudah tertidur lelap di dalam kamarnya.

"Kirana" panggil seorang wanita tua tak lain adalah ibuku.

"Ibu ada apa,kenapa belum tidur?" Ku tatap wajah ibuku yang pucat akibat penyakit jantung yang ia derita selama 5 tahun terakhir ini.

"Ibu hanya kehausan dan terbangun" ucapnya sembari menghampiriku ke balkon.

"Apa yang ibu lakukan,hentikan di balkon sangat dingin"
"Ayo masuk" ku rangkul ibuku masuk ke dalam ruang keluarga lantai 3 rumahku.

"Sebentar ibu,aku ambilkan minum" beberapa asisten rumah sedang pulang kedesa selama beberapa hari menjelang tahun baru. Mau tak mau aku harus bekerja dua kali lipat di kantor dan di rumah.

Ku isi air putih kedalam gelas, pikiranku masih memikirkan keberadaan suamiku. Pasalnya handpone yang ia gunakan tak kunjung menjawab panggilan telepon dari ku,sudah beberapa kali ia telat atau bahkan sama sekali tidak pulang kerumah.

Aku sangat mengkhawatirkan kesehatan suamiku ,perusahaan yang ia pegang sedang di atas puncek kesuksesan. Karena itu tak jarang suamiku menghabiskan 24jamnya waktunya di kantor untuk lembur.

"Hey Kirana,kau membuat banjir dapur ini" teriakan ibuku lagi-lagi membuyarkan lamunanku.

"Oh astaga"

Tak sadar,gelas yang ku pegang telah terisi penuh air sampai membanjiri dapurku.

"Apa yang kau pikirkan nak?" Tanya ibuku.

Kini aku tengah duduk di atas meja makan dan saling berhadapan dengan ibuku, ia menatap ku dengan khawatir.

"Aku hanya memikirkan suamiku bu" jawabku dengan lirih.

"Oh sayang,tenanglah suami sedang lembur di kantor" jawab ibuku.

"Aku tahu,tapi aku hanya mengkhawatirkan kesehatannya" ibuku menatap ku dengan mata sayunya.

"Sudahlah Kirana,perusahan suamimu sedang di atas daun wajar saja ia sangat sibuk. Tidurlah karena besok pagi kau harus siapkan makanan yang enak untuk suamimu" ibuku mengelus pucuk kepalaku dengan lembut,ku pejamkan mata sembari memeluk ibuku agar perasaan gelisahku sedikit berkurang.

💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙

(Axel Pov)

"Uhh fast baby"
"Owhh"

Teriakan nikmat yang selalu mengisi otakku, kekasih ku Yezzie Ruby. Aku sangat mencintai gadis itu melebihi cintaku kepada anak dan istriku sendiri,gadis ini tak hanya pintar dalam urusan melayaniku ia juga menjadi penasehat sehingga perusahaan yang ku pimpin dengan cepat melangkah ke arah kesuksesan.

Tanpa Yezzie,perusahaan warisan mendiang ibuku tidak akan sesukses ini. Aku sangat menginginkan gadis mungil ini,aku menyukai semua lekuk tubuhnya sehingga tak sekali dua aku mencium dan menjilat perut langsing sampai ke arah paha putihnya.

"Uh baby,faster"
"Aku akan keluar" rengekku di telinganya.

Ku goyangkan pinggulku dengan cepat,mataku terus menatap ekspresi wajah Yezzie yang sangat sexy. Bibir merah,hidung ramping,kulit putih bersih,rambut pendek yang tampak serasi dengan tubuh mungilnya.

"Owhhhhh" desahnya bersamaan dengan puncaknya nafsuku malam hari ini.

Ku dekap tubuh mungilnya,tak seberapa lama ia tertidur di dalam dekapanku.

........................

Ku setir mobil ferariku memasuki halaman rumah mewahku, tampak sepi walau waktu telah menujukan pukul 9 pagi.

Ku lihat anakku Brian sedang duduk di kursi makan bersama istri dan ibu mertuaku.

"Sayang, makanlah Brian telah menunggumu sejak satu jam yang lalu" ucap istriku.

"Maaf sayang,aku sudah makan di kantor" jawabku, nyatanya Yezzie telah membuatkanku sarapan setelah kami mandi bersama pagi tadi.

"Sedikit saja,kumohon Brian menunggumu" istriku memelas,tak tega mau tak mau aku makan sepotong roti buatan istriku.

"Brian,kau tak sekolah hari ini?" Tanyaku pada anaku,mengingat hari ini bukanlah hari minggu.

"Tidak ayah,hari ini ada perayaan persiapan tahun baru jadi Brian disuruh bu Maggie untuk kesekolah jam 5 sore nanti"jawab anak itu dengan polos,ku anggukan kepalaku sambil memakan roti selai kacang di tanganku.

"Emm sayang,bagaimana harimu di kantor"tanya istriku.

Ku tatap wajahnya tampak pucat dengan kantung matanya, bibirnya sedikit pucat hal itu membuat dadaku sedikit terenyuh.

"Oh itu"
"sangat sibuk,ada produk baru yang akan perusahaan luncurkan minggu depan oleh karena itu aku akan terus-terusan lembur" jawabku, ia mengangguk menerima alasanku.

Pada kenyataannya,aku hanya ingin menghabiskan malam-malam menjelang tahun baru dengan Yezzie di apartemen yang ku beli khusus untukku dan Yezzie bermalam, kami biasa bercinta di apartemen itu karena lokasi dan tempatnya yang sangat pelosok sehingga tidak ada seorang pun yang tahu tentang perselingkuhanku dengan Yezzie.

"Ayah,nanti sore bisakah kau mengantarkanku?" Tanya Brian membuyarkan lamunan ku.

"Tentu sayang" jawabku, Brian tersenyum.

Anak itu adalah korban dari hubungan ku dan Kirana, wanita yang tak pernah ku inginkan sejak dulu.

Sebenarnya kalau tidak ada Brian aku telah lama menceraikan Kirana dan menggantikan posisinya dengan kekasih ku Yezzie.

Brian terlalu kecil untuk menerima perceraian ku dengan Kirana,oleh karena itu aku akan menahan untuk beberapa tahun sebelum akhirnya aku melepaskan diri dari Kirana ,istri yang tak pernah aku cintai.

AFFAIRWhere stories live. Discover now