7.

10K 117 4
                                    


Malam ini keluarga Axelratte berkumpul di halaman belakang rumah, Kirana sedang membakar jagung bersama ibunya. Sedangkan Brian duduk disamping ayahnya menatap langit yang di penuhi oleh percikan kembang api malam tahun baru.

"Ayah.." Brian menatap ke arah ayahnya,dan melanjutkan ucapannya dengan suara yang lirih.

"Brian selalu ingin merayakan malam tahun bersama ayah"

"Brian senang sekali ayah tidak sibuk malam ini" ucap anak itu membuat dada Axel tersentuh, mau bagaimanapun keadaanya Axel tetaplah ayah dari Brian Domino.

"Sayang jagungnya sudah matang" Kirana meletakan nampan di atas meja, Axel dan Brian langsung melahap jagung buatan Kirana.

Sesekali Brian dan Axel bercanda hingga tertawa lepas, suatu pemandangan yang sangat jarang Kirana lihat.

Senyuman tipis terbingkai di bibir Kirana, ia kira Axel akan selamanya bersikap dingin terhadap keluarga kecilnya.

"Ibu,ayah,nenek ayo bermain dare or truth" ucap Brian dengan semangat,Axel sedikit tidak nyaman dengan ajakan Brian. Ia tak mau terlalu banyak interaksi dengan Kirana,di tambah lagi ia harus segera menemui Yezzie.

"Maaf Brian ayah tidak ikut" tolak Axel, Kirana menyentuh tangan Axel dengan lembut.

"Sayang, Brian akan kecewa jika kau meninggalkannya malam ini"bisik Kirana pelan.

Axel menatap ke arah Brian,anak itu tampak cemberut.

"Axel ayolah, momen seperti ini sangat jarang di keluarga kita" ibu mertua Axel menimpali ucapan Kirana.

"baiklah Brian ayah akan menemanimu bermain malam ini" jawab Axel pasrah.

Permainanpun di mulai, Brian adalah anak yang ceria. Ia mampu mencairkan suasana dengan tingkah lucunya, sampai diamana saat suatu sesi yang membuat Axel dan Kirana menjadi salah tingkah dengan pertanyaan Brian.

"Okey ayah kalah, ayah di hukum" Brian tertawa.

"Baiklah,tanyakan apa saja yang ingin kau tanya. Ayah akan menjawabnya"Axel mengelus pucuk kepala Brian,kemudian anak itu menatap wajah ibu dan ayahnya secara bergantian.

"Ibu,ayah.."

"Kapan Brian punya Adik ?"

Pipi Kirana memerah sedangkan Axel tampak salah tingkah dengan pertanyaan Brian.

"Oh itu.." Axel menatap ke arah Kirana, wanita itu tampak tersipu malu.

"Belum saatnya Brian" jawab Axel,ia tak mampu memikirkan kosa kata lain yang tepat untuk menjawab pertanyaan Brian.

"Kapan ayah? Teman Brian saja memiliki adik bayi yang lucu, Brian iri" rengek Brian sambil mengembangkan pipinya.

"Hahahahaha,kau iri dengan temanmu?" Kirana mengelus pipi Brian dengan lembut.

"Brian hanya ingin teman saat dirumah,ibu dan ayah selalu sibuk Brian kesepian" jawab anak itu dengan jujur, Kirana tersenyum kecut sedangkan Axel menghela nafas panjang.

"Baiklah sayang berdoa pada tuhan agar kau di beri adik yang lucu,kau mau adik perempuan atau lelaki?" Tanya ibu mertua,ia melihat situasi canggung antara Brian dan Kirana.

"Adik perempuan yang cantik nek!" Brian menjawab pertanyaan neneknya dengan nada suara yang penuh semangat.

Kirana dan Axel saling tatap,tetapi sesaat kemudian mereka mengalihkan padangan matanya ke arah Brian.

Permainan di lanjutkan sampai pukul 2 malam, Axel memutuskan untuk tidur. Malam ini ibu mertua menginap di rumah Axel, mau tak mau Axel harus tidur sekamar dengan Kirana agar ibu mertua tidak khawatir akan hubungan rumah tangga Axel yang sedang renggang itu.

Axel duduk di tepi ranjang, tak seberapa lama Kirana masuk ke kamar dengan gaun tidurnya.

Gaun tidur berwarna hitam dengan bahan yang minim, jiwa kelelakian Axel meronta. Untuk pertama kali setelah 7 tahun usia pernikahannya,Axel merasa terpesona dengan seluk-beluk tubuh Kirana yang ramping.

Kirana merebahkan tubuhnya di ranjang,ia membelakangi Axel sambil menggigiti kuku tangannya.

"Emm, selamat malam" Kirana menengok Axel kebelakang.

Axel tampak salah tingkah karena kedapatan sedang menatap bokong Kirana dengan tatapan liarnya.

"Ee,h.."
"Selamat malam" Axel langsung merebahkan tubuhnya membelakangi Kirana.

Keadaan hening sampai pagi hari,dada Kirana berdegup kencang begitupun dengan Axel yang mati-matian menahan gejolak nafsunya yang berapi-api.

..............

Di tempat lain,seorang gadis berambut pendek tengah menatap ke arah langit dari atas gedung apartemennya.

Cahaya kota menenangkan pikiran gadis itu, ia resah dan gelisah.

Ia takut akan hal-hal yang seharusnya tak pantas ia takutkan sebagai wanita simpanan dari seorang lelaki yang sudah beristri.

Ia takut Axel jatuh hati pada Kirana,ia takut kalau Axel mencintai keluarganya.

Sangat egois,namun ia sebisa mungkin memendam egonya itu.

Pukul 00.00,tak ada pesan atau telepon dari Axel.

Hingga pukul 03.45 pagi, Axel tak kunjung menemuinya.

Padahal setelah pesan singkat yang Axel kirimkan beberapa hari yang lalu,ia menelpon Yezzie dan berjanji akan segera menemui kirana setelah melewatkan beberapa waktu bersama keluarga di malam tahun baru.

Namun hingga menjelang pagi ini,Axel tak kunjung datang menemuinya.

Sampai akhirnya, Yezzie tertidur di atap apartemen dengan beberapa makanan yang telah Yezzie siapkan untuk ia makan bersama Axel malam ini.

......

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AFFAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang