7. INTROGASI

128K 7.5K 121
                                    

Stop Comparing Your Self With Other People.”
Kamu hebat dengan cara kamu sendiri. Tidak peduli seberapa banyak yang membaca dan menyukai tetaplah menulis, karena menulis hanya pelampiasan, tapi itu lebih baik daripada memendam perasaan.

Sudah lima belas menit sejak Alfa menyuruhnya keluar dari UKS namun sampai sekarang laki-laki itu tak kunjung keluar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sudah lima belas menit sejak Alfa menyuruhnya keluar dari UKS namun sampai sekarang laki-laki itu tak kunjung keluar. Apa terjadi sesuatu, atau jangan-jangan cowok bad itu sedang berbuat hal-hal yang buruk pada sahabatnya?

Tanpa berpikir panjang Raras segera berdiri. Ia berjalan dengan langkah lebar lalu begitu saja membuka pintu UKS amat kasar. Dan berapa terkejutnya ia ketika tidak sengaja melihat pemandangan yang ada di hadapannya.

Bola matanya membulat hampir keluar, belum lagi kedua kakinya yang terkunci rapat seperti lumpuh di tempat. Begitu juga dengan lidahnya yang terasa kelu tak mampu berbicara.

Raras memang sering melihat adegan-adegan seperti itu di dalam Drakor, namun berbeda dengan sekarang dirinya melihat secara langsung. Ini sungguh gila karena live perdana dalam hidupnya.

Daebak!

Lain di tempat, Ervans yang saat itu tengah mencari buaya darat yang tiba-tiba lepas malah tidak sengaja melihat pacarnya sedang berdiri di depan UKS bak patung miniatur.

Yayang kenapa?

Tak ingin memperbanyak spekulasi dalam otaknya Ervans segera menghampiri Raras. Setibanya di sana ekor matanya melirik mengikuti arah pandang sang gadis.

Bjirr

Ervans melotot tidak percaya. “Woi anjir bisa-bisanya lo berdua mesum di sekolahan astaga!”

Cowok dengan seragam berantakan itu secepat kilat memeluk pacarnya erat. Mencegah agar Raras tidak terkontaminasi oleh perbuatan zina yang kedua temannya lakukan.

Alfa menggeram kesal karena sadar kegiatannya diganggu oleh manusia menjengkelkan seperti Ervans. Ia menolehkan kepalanya ke belakang kemudian menghunus tajam pada Ervans.

“Anjing lo!” umpat Alfa.

“Jangan ngomong kasar,” protes Gaby sambil menggeplak lengan Alfa.

“Dia yang mulai.”

“Gue lempar juga lo ke neraka,” kesal Ervans karna disalahkan. “Jelas-jelas lo berdua yang salah di sini masih aja ngelak.”

Alfa mendecih tidak peduli sedangkan Gaby menunduk malu. Sudah dua kali dirinya kepergok melalukan hal tidak sopan dan semua itu karena ulah brengsek Alfa. Parahnya lagi Raras ada disana ikut melihatnya.

ALFA Where stories live. Discover now