12. MASALAH

106K 6.4K 150
                                    

Stop Comparing Your Self With Other People.
Kamu hebat dengan cara kamu sendiri. Tidak peduli seberapa banyak yang membaca dan menyukai tetaplah menulis, karena menulis hanya pelampiasan, tapi itu lebih baik daripada memendam perasaan.

Gaby menghela napas pelan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gaby menghela napas pelan. Gerakan tangannya saat mengangkat sendok pun juga terlihat malas-malasan. Pagi ini di kantin yang lumayan sepi dia memutuskan untuk sarapan sendiri tanpa ditemani kedua sahabatnya.

Kugy dan Raras sedang sibuk dengan urusan mereka masing-masing, begitu juga dengan dirinya yang tengah badmood tidak ingin di ganggu. Namun tanpa dia sadari dari kejauhan ada sepasang mata tengah mengawasinya.

“Tumben ke kantin sendirian?” tanya Ervans muncul entah dari mana membuat Alfa terlonjak dari tempatnya.

“Sial kaget gue!” umpat Alfa mengelus dadanya. Terkejut melihat makhluk astral yang tiba-tiba duduk di sebelahnya.

Ervans mendengus kemudian menyeruput es kopi yang ada di depannya dengan santai. “Sensi amat. Jangan suka marah-marah ntar muka lo tambah tua.”

“Anjir, kopi gue!” Alfa langsung merampas gelasnya dari tangan Ervans dengan kasar.

Ervans cengengesan, “Orang pelit pantatnya kelap-kelip.”

“Bodoamat. Dasar miskin!”

"Sialan! Gini-gini hape gue IPhone," balas Ervans tak mau kalah.

“Terserah.” Alfa kembali fokus mengawasi gadisnya yang sedang duduk—

“Shit! Pergi kemana tuh cewek njir?” Alfa lekas berdiri. Menatap tajam meja kantin paling ujung yang telah kosong tak berpenghuni.

Ervans menaikkan sebelah alisnya. “Siapa—Woii cok lo mau kemana?!”

Alfa tidak peduli. Berjalan cepat lalu berbelok dan menghilang di balik tembok. Menyisakan Ervans yang misuh-misuh sendiri di kantin sekolahan.

Eits, si Bos mau kemana nih buru-buru amat?” tanya Bagas tidak sengaja berpapasan dengan Alfa.

Cowok dengan hoodie hitam itu menoleh. “Nyari cewek gue, lo lihat?” tanya Alfa balik.

Bagas berdeham pelan. “Ekhem gue habis boker bos.”

“Bjir nyesel gue tanya sama lo,” balas Alfa kesal.

Dia kemudian mengecek ponselnya sebentar. Sudah tiga hari ini Gaby tak memberinya kabar. Boro-boro memberinya kabar, chat basa-basi aja gak pernah.

“Timing lo kurang tepat bos,” ujar Bagas terkekeh sendiri.

Alfa mencibir pelan. Namun hal itu tak berlangsung lama ketika sebuah suara dari belakang memanggil namanya. Sontak dia dan Bagas menoleh bersamaan.

“Bos, gue pergi dulu. Ogah bat gue ikut campur urusan lo,” pamit Bagas kemudian berlalu meninggalkan Alfa sendirian.

ALFA Where stories live. Discover now