27. KEJUTAN

76.3K 5.2K 268
                                    

Stop Comparing Your Self With Other People.”
Kamu hebat dengan cara kamu sendiri. Tidak peduli seberapa banyak yang membaca dan menyukai tetaplah menulis, karena menulis hanya pelampiasan, tapi itu lebih baik daripada memendam perasaan.


Langsung baca aja yokk🔥🔥
Jangan lupa vote!!

Setelah mengantarkan Gaby pulang Alfa langsung bergegas menuju ke markas Lion untuk bertemu dengan Naufal yang kabarnya sudah keluar dari rumah sakit beberapa jam yang lalu

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

Setelah mengantarkan Gaby pulang Alfa langsung bergegas menuju ke markas Lion untuk bertemu dengan Naufal yang kabarnya sudah keluar dari rumah sakit beberapa jam yang lalu. Setibanya di sana semua anak-anak Lion telah berkumpul menyambutnya.

“Gimana keadaan lo? Ada cedera parah?” tanya Alfa setelah membuka jaket kebesarannya.

Naufal meringis, merasakan nyeri di rahangnya yang terbalut gips penyangga leher. “Alhamdulilah gue masih dikasih napas meski muka gue jadi tambah jelek sekarang,” jawabnya ngasal membuat teman-temannya mendengus mendengarnya.

Alfa terkekeh pelan, ia kemudian duduk di antara teman-temannya yang lain. “Minggu depan siapin diri buat datang ke markasnya Galang. Kita selesaikan masalah ini sebelum ada korban lainnya.”

“Lo serius?” tanya Adit pada Alfa yang tiba-tiba memutuskan rencana dengan sepihak.

Alfa mengangguk, menatap wakilnya serius. “Nggak ada pilihan lain kan? Setelah kejadian pengeroyokan Naufal di kawasan kita cepat atau lambat kita harus buat perhitungan sama anak-anak Fero terutama sama si Galang. Masalah ini tertuju buat gue tapi sialnya anggota Lion lainnya malah yang kena.”

Ben mengangguk setuju setelah paham. “Jadi kapan kita ke sana, Bos? Gue udah nggak sabar pengen adu jotos sama mereka.”

“Kita bukan berandalan, Ben. Tujuan kita ke sana buat cari perdamaian bukan ajang pamer kekuatan,” kata Bagas dengan bijak. Tumben-tumbenan cowok gemoy itu bisa bersikap normal.

“Kalau mereka nyerang duluan?”

Semua orang menoleh ke arah Ervans sebelum laki-laki itu kembali berbicara. “Entah kenapa gue punya firasat mereka pasti gampang terpancing. Belum lagi Galang punya dendam sama Lo.”

Naufal mengerjap mendengar cerita Ervans dari kejauhan. Tidak lama ia beralih menatap Alfa yang duduk di depannya. “Sebenarnya masalah lo sama si Galang apaan sih?” tanyanya.

“Biasa lah Fal masalah cewek,” sahut Yoga yang baru saja datang dan ikut bergabung dengan yang lain.

Cowok dengan tindik dua di telinganya itu duduk di sebelah Adit kemudian mengeluarkan ponselnya dari dalam saku celana. Dia sangat lelah setelah seharian mengerjakan semua tugas sekolah yang menggunung setelah seminggu ia tinggalkan.

“Bacot! Galang aja yang salah paham sama gue,” sewot Alfa.

Yoga tertawa kecil. “Salah pahamnya kan juga karena cewek. Penyebab permasalahan lo sama Galang yang nggak ada ujungnya sampai sekarang.”

ALFA जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें