33. SUAMI IDAMAN

87.7K 5K 121
                                    

“Stop Comparing Your Self With Other People.”
Kamu hebat dengan cara kamu sendiri. Tidak peduli seberapa banyak yang membaca dan menyukai tetaplah menulis, karena menulis hanya pelampiasan, tapi itu lebih baik daripada memendam perasaan.

Baca jam berapa nih??

Alfalovers, jangan lupa kasih vote dan komentarnya!!

Typo? Tandai, gaes!!

Happy Reading🤗🤗

Selesai melaksanakan upacara bendera Alfa dan teman-temannya segera bergegas menuju ke kantin seperti biasanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selesai melaksanakan upacara bendera Alfa dan teman-temannya segera bergegas menuju ke kantin seperti biasanya. Bagas yang sudah capek karena kelamaan berdiri hampir setengah jam langsung memesan dua gelas es teh sekaligus. Tenggorokannya terasa kering kerontang saking hausnya.

“Mbok, Bagas tambah bakso kuah satu yang peudes, mbok! Jangan lupa baksonya yang gede satu!” teriak Bagas setelah menghabiskan segelas es tehnya. Cowok yang menggunakan topi terbalik itu kemudian menoleh ke arah sahabatnya.

“Vans, pinjem duit dong lagi bokek nih,” ujar Bagas sambil menyenggol lengan manusia yang sibuk buat konten di sebelahnya.

“Mulai lagi penyakit kere-nya,” balas Ervans jengah menanggapi sikap temannya yang suka sekali mengutang padanya. “Lo itu kaya raya, Gas. Lebih kaya daripada gue tapi kenapa lo selalu bertingkah miskin sih? Heran gue sama lo.”

“Iya nih bocah padahal orangtuanya pengusaha hebat tapi kenapa anaknya berjiwa melarat kayak gue?” komen Naufal ikut membenarkan.

Bagas mengerucutkan bibirnya lucu. “Itu mah orangtua gue yang kaya bukan anaknya. Kerjaan gue masih minta-minta apa yang mau gue banggain?”

Adit menyeringai mendengarnya. “Contoh, Bagas.”

Ervans dan Naufal mengangguk ketika sang kulkas 1000 pintu mengeluarkan ultimatumnya. Jarang-jarang tuh cowok mau merespon, apalagi memberikan pendapat di obrolan yang sedang teman-temannya bahas.

Beberapa detik berlangsung mereka semua terdiam, hingga tidak lama bocah absurd yang sedang memakan bakpao isi coklat di ujung meja bersuara nyaring.

“Woi Gas lo denger belum kelas sebelah ada murid baru? Katanya sih cecan samperin kuy,” ajak Ben setelah melahap semua makanannya.

“Lo ajak aja Ervans gue males. Lagi pula bukan hobi gue mempermainkan hati perempuan,” kata Bagas.

Cowok itu langsung menoleh ke samping ketika makanannya sudah datang. Dia tersenyum hangat pada sosok gadis yang baru saja mengantarkan bakso pesanannya.

ALFA Where stories live. Discover now