Gimana jadinya kalau seorang badboy jatuh cinta pada pandangan pertama? Pada seorang gadis yang ternyata adalah adik dari sahabat kakaknya?
Ketua geng yang seharusnya sangar di depan anak buahnya malah berubah bucin, sebucin-bucinnya sama si cewek �...
“Stop Comparing Your Self With Other People.” Kamu hebat dengan cara kamu sendiri. Tidak peduli seberapa banyak yang membaca dan menyukai tetaplah menulis, karena menulis hanya pelampiasan, tapi itu lebih baik daripada memendam perasaan. • • Baca jam berapa nih?
Happy reading🔥🔥
Don't forget to vote, gaes!!
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Bel pulang sekolah berbunyi setengah jam yang lalu, kini pasangan bucin se-SMA Cempaka tengah berdebat di parkiran. Dan hal itu hanya karena Gaby tidak mau pulang dengan motor yang Alfa bawa saat ini. Hadeh.
“Ayolah Bii gak usah aneh-aneh minta ganti motor segala. Di rumah tadi cuma ada ini motor gue di bawa sama Reza,” jelas Alfa hampir frustasi melihat pacarnya keras kepala tidak mau mendekat sedikitpun kepadanya.
“Kalo gue bilang gak mau ya gak mau!” Gaby menghentakkan kakinya kesal. “Jangan paksa.”
Alfa menggeram, lalu mengusap wajahnya kasar. “Salahnya nih motor apa sih?”
“Lo tau artinya Nmax?” Alfa menggeleng pelan.
“Nmax itu artinya ngangkang maksimal. Dan dari namanya aja gue udah benci, gue nggak mau ngangkang kayak naik gajah.”
Alfa menatap Gaby datar. Kenapa dirinya bisa jatuh cinta sama gadis seperti Gaby? Selalu membuatnya darah tinggi hanya karena hal-hal sepele seperti ini.
“Terus lo maunya gimana sekarang?” Alfa menyandarkan pinggulnya di sisi motor sambil bersedekap dada.
Bibir Gaby mengerucut. “Mau balik sendiri gak usah lo anterin gue.”
Alfa menghela napas berat, cowok itu kemudian mengeluarkan ponselnya dari dalam saku celananya. Hal kecil yang membuat Gaby mengkerut.
“Lo di mana?” tanya Alfa to the point setelah sambungan teleponnya terhubung.
“Di kelas. Kenapa?”
“Ke parkiran sekarang gue tungguin.”
“Oke.”
Setelah sambungan telepon terputus, Alfa kembali mengantongi ponselnya dan melihat wajah Gaby di depannya yang masih badmood. “Senyum dikit lah, muka lo jelek kalau cemberut gitu.”
Gaby mendengus sebal. “Bodo!”
Alfa menyeringai lalu tidak lama orang yang dia hubungi beberapa menit yang lalu terlihat berjalan ke arahnya sambil membawa alat pel.
