9. MISS YOU

125K 8.3K 136
                                    

“Stop Comparing Your Self With Other People.”
Kamu hebat dengan cara kamu sendiri. Tidak peduli seberapa banyak yang membaca dan menyukai tetaplah menulis, karena menulis hanya pelampiasan, tapi itu lebih baik daripada memendam perasaan.

Jangan lupa di-follow biar dapetin info-info lainnya gengs⬇
Instagram baru aku @wp.uchihacia @monicafenii_

Hidupnya kini benar-benar berantakan persis seperti kandang ayam, tidak terurus dan sedikit ambigu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hidupnya kini benar-benar berantakan persis seperti kandang ayam, tidak terurus dan sedikit ambigu. Alfa pernah merasakan sakit dengan seorang gadis, tapi tidak sebegitu hebat seperti saat ini. Meski ia masih remaja dan terbilang cowok dengan gengsi setinggi langit, tetapi dirinya mengerti bagaimana rasanya dicampakkan seminggu setelah pengakuan cintanya.

Alfa tidak berselera melakukan apapun saat ini, apalagi gadis yang sudah membuat hidupnya berubah suram kembali tidak menampakkan batang hidungnya di seluruh penjuru sekolahan. Terkadang ia tidak percaya dengan satu fakta baru tentang dirinya saat ini.

Hanya karena seorang gadis yang datang kurang lebih seminggu dalam ruang lingkupnya, membuatnya mendadak menjadi sadboy. Menyedihkan.

Sekaleng bir yang ada di genggaman Alfa kembali di habiskannya. Sepertinya Gaby memang ingin membuatnya terlihat gila di hadapan teman-temannya. Salahkan juga Ervans yang rajin mengisi kulkas di tempat tongkrongan dengan berbagi macam minuman soda yang malah semakin membuatnya menggila.

“Bos, lo—”

“APA?!”

Ervans yang semula ingin mendekat spontan berhenti dan duduk kembali di tempatnya karena takut dengan ketuanya yang terlihat gila.

“Lo kerasukan setan mana anying mau bunuh diri?” tanya Ervans sambil menunjuk deretan kaleng yang tergeletak miris di atas meja.

Si pelaku hanya diam dan malah kembali mengambil kaleng bir dari dalam kulkas. Tidak peduli dengan kepalanya yang hampir pecah merasakan pusing yang begitu amat menyiksa Alfa terus menghabiskan minumannya.

Adit beranjak dari meja Billiard yang berada di tengah-tengah ruangan saat merasa ada yang tidak beres dengan Alfa. Pemuda itu sudah melampaui batas toleransi kadar non-Alkohol, artinya sebentar lagi dia bisa mabuk. Adit bahkan bisa melihat wajah Alfa sudah memerah dengan kedua mata yang terlihat sayu.

“Cukup!”

Adit merampas begitu saja kaleng bir dari tangan Alfa, namun pemuda itu malah bersikeras menolaknya. “Al, gue bilang stop budeg lo?”

“SIALAN LO!!” Alfa menghempaskan tangan Adit secara kasar.

“Uhuk…, uhuk…, uhuk.”

Bagas dan Ben yang saat itu sedang asik rujakan tiba-tiba tersedak begitu mendengar teriakan Alfa yang terdengar seperti gorila mengamuk.

Sambil menahan sensasi panas di tenggorokan. Bagas dan Ben langsung meraih gelas mereka masing-masing. Untung saja mereka sudah sedia payung sebelum hujan takutnya terjadi hal seperti ini. Hampir mati tersedak rujak.

ALFA Where stories live. Discover now