47. KATA MAAF

73.5K 4.5K 240
                                    

Stop comparing your self with other people.
Kamu hebat dengan cara kamu sendiri. Tidak peduli seberapa banyak yang membaca dan menyukai tetaplah menulis, karena menulis hanya pelampiasan, tapi itu lebih baik daripada memendam perasaan.

Jangan lupa vote dan komen ya 🥰🥰

Typo? Tandai aja📍

Happy Reading🔥🔥

Gaby memeluk posesif pinggang Alfa dari samping saat para kaum hawa mulai menatap suaminya dengan pandangan memuja ketika mereka baru saja tiba di taman kuliner

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gaby memeluk posesif pinggang Alfa dari samping saat para kaum hawa mulai menatap suaminya dengan pandangan memuja ketika mereka baru saja tiba di taman kuliner. Oke, ia akui laki-laki yang sekarang sedang bersamanya memang tampan. Nyaris sempurna malah, tapi mereka semua harus tahu jika pria itu adalah suaminya. Miliknya.

Sedangkan Alfa yang mendapat perlakuan itupun tak ambil pusing. Ia justru senang melihat Gaby yang berani menunjukkan kemesraannya di depan para serangga pengganggu yang terang-terangan menatap wanitanya penuh damba. Alfa menggeram kesal, hanya melihat itu saja hatinya menjadi panas.

“Manja banget sih,” ujar Alfa menunduk menatap istrinya yang sedikit lebih pendek. “Tumben?”

Gaby mendengus pelan kemudian berbicara. “Cewek di sini centil-centil aku nggak suka.”

Alfa terkekeh, “Nggak suka apa takut kalah saing, hm?”

Mendengar hal itu tawa Gaby meluncur bebas dari bibirnya. Ia tertawa ngakak seraya menatap lawan bicaranya. “Kamu udah jadi suami aku ngapain juga takut kalah saing sama mereka?”

“Yakin?” Alfa mengangkat dagunya tinggi.

Gaby menghentikan langkahnya lalu menatap Alfa tajam membuat laki-laki itu mengernyit. “Apa?”

“Kamu mau selingkuh?”

“Ya nggak lah!” jawab Alfa cepat.

Gila saja dirinya masih mau selingkuh dari wanita sempurna seperti Gaby. Kalaupun mau tipe wanitanya harus standar seperti istrinya, itupun jika ada.

Gaby berdecak sebal sekarang bukan saatnya adu argumen di tempat umum. Perutnya benar-benar sangat lapar karena pulang sekolah mereka langsung datang kemari. Namun manusia di sampingnya selalu saja menggodanya untuk berantem.

“Mau makan apa?” Alfa mulai gemas melihat Gaby yang berjalan tanpa berbicara sedikitpun padanya. Ngambek pasti.

Perempuan itu menghendikkan bahunya acuh. “Nggak tau lagi nyari yang seger-seger,” balasnya fokus memperhatikan berbagai macam kedai makanan yang berjejer di sekelilingnya.

Dulu sebelum kenal Alfa sepulang sekolah Gaby pasti wajib mampir sebentar ke tempat ini. Entah bersama Satria atau kedua sahabatnya pokoknya wajib ke sini. Hal yang Gaby suka karena tempatnya asik buat menghabiskan waktu bersama keluarga atau pasangan dan juga surganya makanan.

ALFA Where stories live. Discover now