14. BAIKAN

108K 6.9K 127
                                    

“Stop Comparing Your Self With Other People.”
Kamu hebat dengan cara kamu sendiri. Tidak peduli seberapa banyak yang membaca dan menyukai tetaplah menulis, karena menulis hanya pelampiasan, tapi itu lebih baik daripada memendam perasaan.

Jangan lupa vote dulu🙏🏻


Mobil hitam yang melaju sekitar dua puluh menit itu akhirnya berhenti di salah satu parkiran kafe yang tidak jauh dari sekolahan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Mobil hitam yang melaju sekitar dua puluh menit itu akhirnya berhenti di salah satu parkiran kafe yang tidak jauh dari sekolahan. Alfa melepas sabuk pengamannya lalu bergegas turun dari mobil, berjalan memutar demi membukakan pintu untuk sang gadis.

Gaby tersenyum simpul lalu bergegas keluar dari mobil. Sejenak dia mengedarkan pandangan melihat sekeliling kafe sambil merapikan rambutnya yang sedikit berantakan.

“Tempatnya lumayan juga gak terlalu rame sesuai lah sama selera gue,” kritik Gaby.

Alfa menyeringai, “Pinter kan gue milih tempatnya? Buktinya lo senang gue ajak kemari.”

“PD,” ujar Gaby kemudian berlalu meninggalkan Alfa yang berjalan santai di belakangnya.

Begitu menemukan tempat kosong yang tidak jauh dari pintu keluar Alfa segera menarik kursi di sampingnya. Mempersilakan sang gadis untuk duduk di sana. Itung-itung sok perhatian biar mau diajak baikan, bukan begitu bro?

“Mau pesan apa?” tanya Alfa menatap Gaby yang mulai sibuk dengan novel di tangannya. Biasa, korban fiksi emang suka begitu. Ngehalu sama yang gak nyata, dan dirinya sudah kebal akan semua hal itu.

Gaby mendongak kemudian menutup novel yang sedang dia baca sejenak. “Bentar, gue lihat dulu menunya.”

Alfa menghela napas pelan sambil bersabar menghadapi sikap Gaby yang sebenarnya sangat menjengkelkan ketika sedang marah.

“Menurut lo, Loaded Fries sama Colonel Yakiniku Rice enak nggak?” tanya Gaby sambil melihat-lihat buku menu di depannya.

“Enak,” balas Alfa singkat.

Pemuda itu sedang sibuk membalas pesan dari Yoga yang mengajaknya balapan lagi dengan taruhan yang lumayan menggiurkan.

Melihat itu Gaby berdecak. Menutup buku menu dengan kasar lalu bersedekap dada serata menatap Alfa datar.

“Kalo nggak niat ngajak gue makan mending gak usah. Lo cuma buang-buang waktu gue.”

Alfa menoleh. Mampus! Niatnya mau mengajak baikan malah kena semprot lagi. Dengan asal dia mengantongi ponselnya ke dalam saku celana. Mencoba mengabaikan ekspresi datar Gaby di hadapannya.

“Maaf tadi ada pesan dari Mama,” bohong Alfa kemudian menempatkan kedua tangannya di sisi meja sambil merunduk menatap gadisnya lembut.

“Pacar aku mau makan apa tadi?”

ALFA Where stories live. Discover now