Jika napas ini habis • 22

3.4K 278 16
                                    

Happy reading

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Happy reading...

Hidup itu hanya satu kali. Jadi, jangan pernah menyia-nyiakan hidupmu. Gunakan sebaik mungkin selagi masih bernapas di dunia ini.

[...]

Beberapa tahun lalu, kejadian naas yang menimpa pemuda bernama Arga—

     Waktu sudah larut. Jam berdenting menunjukkan pukul 12 malam. Tapi beberapa anak muda di sana masih terjaga. Bersendau-gurau bersama, diiringi dengan alunan musik gitar dan karikatur kuda—mereka sedang bermain catur bersama.

"Gua balik ajalah, nyokap udah nyariin dari tadi." tukas salah satu pemuda yang duduk di dekat pintu keluar, rambut yang di kuncir kebelakang—menyambar jaket hitam yang berbahan kulit.

"Lo ijin pulang jam berapa sama Budhe, emang?" tanya Axel di sela mulutnya menghisap sebatang rokok. "Baru juga jam dua belas, Ga," lanjutnya.

Arga memaki jaketnya dan berkata, "Jam sebelas. Ini udah lewat sejam. Yang ada Mama ngamuk-ngamuk, motor gua jadi jaminan penyitaan, ntar."

     Axel menghela napas, begitupun yang lain hanya berseru dengan nada yang terdengar kecewa. Karena jika Arga sudah pulang, permainan pun juga telah usai. Kata mereka, tak seru jika tak ada Arga. Bagaikan memakan nasi tanpa garam.

Jika Napas Ini Habis [END] ✔Onde histórias criam vida. Descubra agora