[COMPLETED] [BELUM DI REVISI]
"Sesakit itu ya, Hen? Maaf gua gak bisa lakuin apa-apa saat lo kesakitan. Maafin gua, Hen."
"Lo cari cewek sana, biar ada yang lo bucinin. Biar lo gak cuma fokus sama gua."
Mereka kembar seiras. Saling menyayangi, sal...
Beberapatahunlalu, kejadiannaas yang menimpapemudabernamaArga—
Waktusudahlarut. Jam berdentingmenunjukkanpukul 12 malam. Tapibeberapaanakmudadi sana masihterjaga. Bersendau-guraubersama, diiringidenganalunanmusikgitardankarikaturkuda—merekasedangbermaincaturbersama.
"Guabalikajalah, nyokapudahnyariindaritadi." tukassalahsatupemuda yang dudukdidekatpintukeluar, rambut yang dikuncirkebelakang—menyambarjakethitam yang berbahankulit.
"Lo ijinpulang jam berapasamaBudhe, emang?" tanya Axel diselamulutnyamenghisapsebatangrokok. "Barujuga jam duabelas, Ga," lanjutnya.
Argamemakijaketnyadanberkata, "Jam sebelas. Iniudahlewatsejam. Yang ada Mama ngamuk-ngamuk, motor guajadijaminanpenyitaan, ntar."
Axel menghelanapas, begitupun yang lainhanyaberserudengannada yang terdengarkecewa. Karena jikaArgasudahpulang, permainan pun jugatelahusai. Katamereka, takserujikatak ada Arga. Bagaikanmemakan nasi tanpagaram.