07

40K 4.4K 338
                                    

Happy reading♡
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°

Sekitar 20 menit menempuh perjalan akhirnya mereka sampai di TPU. Bastian terus saja bergelut dengan pikirannya, mengapa mereka malah ke TPU? Bukannya mereka mau menemui orang tua Liora?.

Otak bastian masih sedikit ngelag. Banyak pertanyaan yang terlintas diotaknya. Namun pertanyaan-pertanyaan tersebut dia telan begitu saja sepertinya ia tidak akan menanyakan itu kepada Liora. dia lebih baik mengikuti langkah gadis ini.

Hingga sampailah mereka kesebuah makam, siapa lagi kalau bukan makam kedua orang tua Liora. dua gundukan tanah bersampingan bertuliskan Juandra prawijaya dan Luna anastasya prawijaya

Sepertinya otak lemot bastian mulai mencerna semuanya.

"assalamualaikun pah, mah" ucap Liora sambil berjongkok di samping ditengah tengah kedua makan tersebut.

Bastian mulai sadar seketika ada rasa tak enak hati di benaknya. Ternyata kedua orang tua gadis ini sudah meninggal? Itulah yang ada di pikirannya saat ini.

"Maaf ya Liora baru datang sekarang" ucapnya sambil mengelus bergantian kedua batu nisan tersebut.

"Mah Liora mau cerita boleh?"

"Sebebarnya Liora rencananya besok mau datang kesini, tapi tadi teman Liora bilang gini mah"

"Pergi sana! Temui kedua orang tua lo! Minta ajarin sopan santun" ucapnya sambil mengikuti perkataan Aldo tadi siang.

"Emangnya Liora nggak punya sopan santun ya mah?" tanyanya terdengar pilu.

Bastian yang mendengar itu semua ntah mengapa merasakan sakit dihatinya hingga kedua tangannya terkepal kuat. mengapa teman gadis ini tega berkata seperti itu? Itulah yang ada dipikirannya saat ini.

"Oiya mah pah Liora bawa seseorang kesini" ucapnya sambil memutar kepalanya menghadap Bastian.

"Namanya Bastian, Lio udah anggap tian kaya adik Lio sendiri mah"

"Bolehkan mah kalau tian tinggal dirumah kita? Biar Lio nggak kesepian lagi"

Bastian yang mendengar itu ntah mengapa merasa hatinya menghangat. dia bisa melihat bagaimana gadis ini waktu menghentikan aksi bunuh dirinya gadis ini terlihat kuat, namun sekarang? gadis ini terlihat sangat rapuh.

"Hai om, tante"

"Saya Bastian"

"Tian lo boleh anggap gue sebagai kakak lo" ucap Liora "gue bakalan usahain jadi kakak yang baik buat lo"

"Lo serius?" Liora mengangguk antusias. Bastian senang setidaknya mungkin ia akan mempunyai keluarga angkat walaupun hanya seorang kakak.

"Boleh gue panggil om sama tante ini mama sama papa?" tanya bastian ragu. Tentu saja Liora akan dengan senang hati mempersilahkannya.

Bastian menoleh menghadap keduan makam tersebut.

"Mah, pa, makasih ya udah nerima tian sebagai keluarga kalian, tian beruntung bisa ketemu kak Liora"

ALDO-LIORAWhere stories live. Discover now