39

37.9K 5.2K 2.8K
                                    

Happy reading
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°

JANGAN JADI PEMBACA GELAP!
TINGGALIN VOTE DAN KOMEN DI SETIAP CHAPTER OKEE? THANKS

[TYPO BERTEBARAN!!]

***

Aldo sedari tadi tampak banyak fikiran, ia menumpukan tangan kirinya diatas keningnya sambik menatap langit-langit kamar. Satu nama yang sekarang berhasil bersarang didalam fikirannya.

Liora.

Ya, sedari tadi Aldo tak henti hentinya memikirkan gadis itu. Bahkan ia sendiri bingung, mengapa ia tiba tiba terus terusan memikirkan gadis itu.

Terutama pada obat yang tadi sempat ia lihat di tas Liora.

"Obat penenang? Tapi buat apa?" Aldo meraup wajahnya, sedari tadi ia berfikir keras hanya karena obat itu.

Ia menghela nafas gusar "dari pada mikirin itu, mending gue ngelakuin rutinitas" gumamnya lalu beranjak dari tempat tidurnya menuju brankas keramat miliknya.

Ah, ia sudah tidak sabar ingin memakan yupi sembari menonton film kartun kesukaanya. Senyuman yang baru saja tercetak jelas kini luntur seketika.

"Yupi gue mana?" tanyanya heran. Pasalnya brankas keramat kesayangannya itu tampak kosong sekarang."siapa yang habisin sih?!" gerutunya. Dengan berat hati Ia berjalan menuju kasur empuknya lalu membanting tubuhnya diatas kasur.

Aldo gelisah, ia berguling kesana kemari hingga kasur yang semulanya rapi kini nyaris tak berbentuk.

"Aaaa yupi gue manaa" rengeknya sambil menendang nendang angin. "Aishh malas banget keluar" omelnya sambil memukul mukul kasurnya menyalurkan rasa kesalnya.

"Masa cepat amat sih habisnya! Pasti ada yang nyuri nih"

"Tapi siapa? Kan brankasnya gue kunci"

Aldo kembali berguling kesana kemari hingga tubuhnya terlilit oleh selimut tebalnya "aaaa yupiii gue butuh lo sekaranggggg"

"Ini kok jadi gini sih?" Kesalnya sambil berusaha untuk melepas lilitan selimutnya. "Udah kaya ulat bulu gue" saat ini ia mendadak jadi cerewet, ntah kemana larinnya sifat dingin yang biasanya ia tunjukkan pada orang orang.

Jika Rafli dam Daniel melihat semua ini, habislah Aldo ditertawai okeh kedua manusia kurang gizi itu.

"BUNDAAAA" teriak Aldo berusaha memanggil Airi. Bahkan sekarang ia melupakan bahwa kamarnya kedap suara.

"AYAHHH!!! TOLONGIN ABANG" teriaknya sambil berusaha membuka lilitan selimut yang melilit tubuhnya.

"BUNDAAA!! SYILAAAA"

Aldo mendengus "ini pada kemana sih?" Sedetik kemudian ia merutuki kebodohannya "oiyah lupa kamar gue kan kedap suara"

Aldo berguling kesana kemari hingga..

Brukk

"Anjingg!" Umpatnya saat merasakan nyeri dikeningnya karena jatuh dari atas kasur  dengan tidak elite nya. "Bundaa sakitttt" rengeknya

ALDO-LIORAWhere stories live. Discover now