49

52.2K 5.4K 2.4K
                                    

Happy reading♡
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°

Hallo pren😘👋

Kayanya mey telat banget ya upnya🥲

Maafin yak😘 manusia nggak luput dari kesalahan😭💔.

Tandain typo!

***

"WOI ALEX SINI LO!"

kantin yang semulanya ricuh mendadak jadi hening karena teriakan seseorang diambang pintu kantin.

Alex memutar bola matanya malas. Disana terlihat Daniel yang sedang bercak pinggang sambil berjalan kearah meja mereka.

"Lo kenapa sih teriak teriak?" tanya Rafli.

"DIAM! GUE NGGAK ADA URUSAN SAMA LO" teriak Daniel menatap horor Rafli.

Rafli mengelus dada ratanya berusaha sabar.

"Apa?" tanya Alex datar.

"Tolong kalau kau lagi online di WhatsApp dan aku ngechat kau itu dibalas ya!" ucap Daniel galak. "Setidaknya balas apa anjeng dari pada nggak kau read sama sekali, biar tau kau ya!"

"Bukan cuma kau yang mau ditunggu didunia ini. Kau tau kan emosi orang nggak stabil? Berbeda beda emosi orang. Jangan sampe aku emosi kudatangi rumah kau, ku cucuk kepala kau ya!" Cerocosnya panjang lebar.

"Kau belum dengar kan kawan yang nggak balas chatnya mati dibunuh? Mau ada beritanya?! Biar ku buat!"

Alex yang kesal dengan ucapan tak bermutu temannya itu sontak mengambil gorengan dan langsung melemparnya dengan sekuat tenaga pada wajah sahabatnya itu.

Bughh

"Anjing" Daniel mengumpat sembari mengusap usap hidungnya.

"Ada gerangan apa sih kawan? Coba sini cerita" sahut Rafli.

"Liat tuh gara gara ulah temen lo gue jadi dihukum" sinis Daniel.

"Lo ngomong yang jelas bangsat!" Kesal Aldo.

"Lo berdua lihat kan tadi gue dihukum" Tanya Daniel dan diangguki oleh Rafli dan Aldo.

"Itu karna dia nggak bales chat gue semalem!" Tunjuk Daniel pada Alex.

Rafli mengernyit. "Apa hubungannya sama si batu?"

"Coba aja semalam dia bales chat gue waktu gue nanya ada pr apa nggak, pasti gue nggak akan berakhir dihukum lari keliling lapangan sampe bengek" rasanya ingin sekali Daniel mencakari wajah sahabatnya itu namun ia tak mempunyai nyali untuk itu.

Sedangkan yang diomongi hanya diam saja mendengarkan sambil sesekali menggaruk ketek.

"Ih jorok lo anjing!" umpat Aldo.

"Apan dah? Orang wangi gini" jawab Alex.

"Sejak kapan lo begitu lex?" tanya Rafli cengo.

"Udah deh, lo semua diam aja! Jangan sampe otak lo gue pindahin ke pantat" ketus Alex kemudian mengambil ponselnya lalu memainkannya.

ALDO-LIORADove le storie prendono vita. Scoprilo ora