33

35.7K 4K 2.5K
                                    

Happy reading♡
°
°
°
°
°
°
°
°
°

Jika hadirku hanya sebagai pengganggu.
Maka nanti pergiku akan menjadi penyesalan terbesarmu.
-Liora

Nih yang nunggu aku up!
Maaf ya kalau upnya kelamaan wkw

__________________

[TYPO BERTEBARAN!!]

JANGAN LUPA FOLLOW AKUN AUTHOR YA, JANGAN LUPA JUGA VOTE DAN KOMENNYA THANKYOU💘.

***

plakk

Detik itu juga Aldo menampar Liora. Suara tamparan itu begitu keras. Tidak ada yang melihat kejadian itu, semua siswa/siswi sudah masuk kekelas masing-masing karena bel sudah berbunyi.

Aldo memandang nanar tangannya yang terasa panas, ia tahu betul tamparannya tadi tidak main main, bisa ia lihat sendiri pipi gadis itu yang memerah dan sedikit membengkak serta darah segar yang mengalir dari sudut bibirnya.

Ia sedikit merasa bersalah namun egonya terlalu tinggi. "Itu tamparan yang pas buat cewee kaya lo!" ucapnya dingin. Namun matanya tidak bisa bohong, ada raut merasa bersalah yang tertera disana.

Rena yang mendengar tamparan yang begitu keras itu tersenyum licik.

Liora memegang pipinya yang terasa panas. ia tertawa hambar lalu menjilat darah yang ada disudut bibirnya. ia tau pasti Aldo merasa bersalah, ya matanya tidak bisa bohong.

Liora mendekat lalu menepuk dua kali pundak Aldo "gausah merasa bersalah gitu, luka fisik yang lo kasih tak sebanding dengan luka yang ada dihati gue" ucapnya santai sambil tersenyum.

Kini tangan Liora beralih menyentu lembut pipi Aldo "Jika hadirku hanya sebagai pengganggu, Maka nanti pergiku akan menjadi penyesalan terbesarmu" ucapnya lalu menepuk dua kali pipi Aldo.

"Lo pengen gue pergi dari kehidupan lo kan?" tanyanya "tenang aja gue bakalan pergi,nggak sekarang, tapi nanti ada saatnya" lanjutnya dengan suara rendah.

Sebelum melangkah pergi ia menendang dua kali kaki Rena yang terbaring lemah. "Mati aja sekalian" ucapnya tanpa dosa dan langsung pergi melangkahkan kakinya dari sana.

Tanpa pikir panjang Aldo langsung menggendong Rena dan membawanya kerumah sakit.

Seseorang yang sedari tadi bersenyembunyi sambil merekam seluruh kejadiannya mengepalkan tangannya kuat kuat.

"Brengsek" umpatnya

***

Liora berjalan dilorong sekolah sambil menundukkan kepalanya, saat ini sekolah terasa sepi karena aktifitas belajar mengajar sudah dimulai semenjak 30 menit yang lalu.

Liora melangkahkan kakinya menuju taman yang berada disekolahnya. Ia mendongakkan kepalanya untuk menahan kristal bening yang akan siap meluncur saat ini juga.

Ia menghapus kasar air matanya yang yang sudah membendung dikelopak matanya. Kini raut sedihnya sudah langsung berubah 360°  menjadi bahagia dan berbinar. Pasalnya ia melihat sebuah pohon mangga yang dipenuhi buah mangga yang begitu menggiurkan.

ALDO-LIORAWhere stories live. Discover now