42

55K 6.3K 3.3K
                                    

Happy reading♡
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°

𝔽𝕠𝕝𝕝𝕠𝕨.𝕧𝕠𝕥𝕖.𝕜𝕠𝕞𝕖𝕟

Saya hanya seorang pembaca tetapi saya menyukai seseorang yang tidak berwujud didunia, dia hanya sekedar tulisan yang direka oleh manusia.
-Readers

TANDAIN TYPO!

***

Setelah selesai mengobati luka Aldo, kini anggota inti itu sedang berada di markas lebih tepatnya diruang khusus untuk mereka berempat.

Kini tatapan mereka bertiga hanya pada Aldo. Sedangkan Aldo? Ia hanya menatap lurus kedepan dengan tatapan kosong. Ucapan Liora sewaktu dikantin tadi terus berputar diotaknya.

"Gue nggak nyangka mulut lo bisa sebejat itu do" ucap Daniel memecah keheningan.

"Bahkan ini udah yang kedua kalinya lo nampar Liora" ucap Rafli menimpali. "Gue nggak tau ntah apa yang ada diotak lo sampe sampe lo dengan kurang ajarnya ngatain nyokapnya Liora " lanjut Rafli sambil menatap Aldo dengan tatapan kecewa.

"Gue bodoh" ucap Aldo pelan.

Daniel tertawa sinis "emang, lo emang bodoh. Lo laki laki paling brengsek yang gue temui setelah bokap gue!" Ucap Daniel tanpa takut. Ia tak peduli jika status Aldo saat ini adalah ketuanya.

"Lo mikir nggak sih do sebelum ngomong kaya gitu ke Liora? gue benci liat dia nangis! Gue benci ngeliat lo nyakitin adek gue" ujar Daniel.

"Maaf" hanya kata itu yang dapat Aldo ucapkan saat ini.

"Maaf lo nggak bakalan bisa ngebalikin keadaan bego! Asal lo tau gue sebenarnya pengen banget mukulin lo sekarang. Tapi gue masih ngehargai lo sebagai ketua gue" maki Rafli.

"Lo bahkan ngehina Liora cuma gara gara belain si Rena babi itu? Cih" decih Daniel.

"Gue baru tau kalau Liora udah nggak punya orang tua" ucap Alex yang sedari tadi diam.

Rafli mengangguk "bahkan gue baru kali ini ngeliat Liora semenyedihkan itu. Gue nggak nyangka cewe yang biasanya gue liat kuat banget ternyata serapuh itu"

Ucapan ucapan sahabatnya itu membuat Aldo semakin terpojok. Ia merasa sangat bersalah saat ini.

Maafin gue ra, maafin gue, maafin gue, maafin gue ucapnya berulang kali dalam hati.

"Sekarang apa yang bakalan lo lakuin?" tanya Alex

Aldo menggeleng singkat "gue juga nggak tau" ucapnya sambil meraup wajahnya kasar.

"ARGHHHH!" teriak Aldo frustasi sambil menjambak rambutnya sendiri.

"Minta maaf lah" celetuk Daniel. "Itu pun kalau Liora mau maafin lo. Lo nggak liat tadi dia natap lo kaya udah benci banget?"

"Akhirnya Liora nyerah juga" gumam Rafli menyenderkan tubuhnya disandaran sofa sambil memejamkan matanya lalu tersenyum. Ntah lah ia merasa lega saat Liora mengatakan bahwa ia akan berhenti mengejar ngejar Aldo. Setidaknya Liora tidak akan merasakan sakit hati lagi bukan?

ALDO-LIORAWhere stories live. Discover now