1

7.3K 1K 275
                                    

"Kata Mami besok mau mati lampu sekomplek, kenapa ya? Gak ada angin gak ada hujan padahal

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kata Mami besok mau mati lampu sekomplek, kenapa ya? Gak ada angin gak ada hujan padahal."

Jeongwoo datang dari kamar Yoshi dan mendudukkan bokongnya di dekat Jihoon. Ada banyak makanan ringan di sana.

"Gak ada angin? Kalau gitu lo mati dong, bodoh!" sahut Jihoon sinis.

"Maksud gue kayak tiba-tiba gitu loh, padahal kan gak ada apa-apa," dumel Jeongwoo kemudian mencocol kentang gorengnya dengan sambal Sisi.

"Oh, paling ada pemadaman," ujar Jihoon kemudian ikut mencocolkan kentang gorengnya seperti Jeongwoo.

Sang empunya rumah, Yoshi, itu cukup baik mempersilahkan kedua kucrut itu untuk menumpang di rumahnya. Hanya menginap dua hari, setelah itu terserah mereka hendak ke mana.

"Main sesuatu yuk pas pemadaman, di rumah panas," ajak Jeongwoo kemudian. Yoshi yang baru saja keluar dari kamar mandi melempar handuknya ke arah wajah Jeongwoo.

"Apa sih main lempar-lempar! Bau tahu gak!"

"Ya lo makanya jangan aneh-aneh," ujar Yoshi sebal kemudian menyisir rambutnya ke belakang. Rambutnya masih sedikit basah.

"Aneh apaan? Emangnya gue udah ngomong mau main apa?" sahut Jeongwoo yang ikutan sebal. Udah dilempar pakai handuk, alasannya tak jelas pula.

"Emangnya game apaan?" tanya Jihoon melirik Jeongwoo singkat sebelum kembali membaca koran. Sok sekali, padahal korannya saja terbalik.

"Game sesuatu gitu loh~"

"Lambemu."

"Ck, pernah kok dimainin sama Kakak sepupu gue."

"Bukannya Kakak sepupu lo udah gak ada?"

Jeongwoo mengernyit. "Iya sih, katanya karena game ini. Tapi, gue gak percaya sama begituan. That is konspirasi menurut gue," kata Jeongwoo sok inggris.

"Konspirasi? Tapi kalau beneran gimana?" tanya Yoshi lagi, Jeongwoo mengendikan bahunya tak perduli.

"Heh, ini tuh menyangkut nyawa!" sembur Jihoon kesal. Jeongwoo tersentak, kemudian menoleh ke arah Jihoon dengan tatapan aneh. "Emangnya gue udah ada bilang Kakak sepupu gue main game apa?"

"I-itu.. lo kan bilang kalau Kakak sepupu lo hilang gara-gara game ini."

"Oh."

"Cukuplah sudah, Markawati. Kalau mau main sana main aja sendiri!" peringat Yoshi, untuk terakhir kalinya.


































































































[i] 1024 | Treasure ✔Where stories live. Discover now