6

2.9K 828 59
                                    

Kematian Yoonbin tidak membuat mereka berkumpul, sama sekali tidak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kematian Yoonbin tidak membuat mereka berkumpul, sama sekali tidak. Sekarang masing-masing dari mereka tetap melakukan halnya sendiri.

Kematian Yoonbin sudah menandakan bahwa sekarang mereka memang sudah benar-benar egois.

Asahi hanya berjalan lurus di lorong, gak tahu mau ngapain. Ia hanya berusaha menghindar dari yang lainnya, bagus jika mereka bahkan tidak mencari Asahi. Bisa-bisa Asahi dibunuh jika bertemu dengan Jaehyuk.

Pemuda itu entah mengapa berubah menjadi menakutkan. Padahal biasanya kerjaan Jaehyuk cuman cengengesan dan bercanda.

"Psst, psst!"

"Ya?"

"Asahi."

Asahi yang lapar, dan nampak bodoh itu tersentak. Yang baru saja memanggilnya itu.. manusia.

Asahi menoleh cepat ke belakangnya.

Jaehyuk.

"L-lo ngapain di sini?"

"Gak ngapa-ngapain."

Jaehyuk menampilkan cengiran khasnya, biasanya tampak menggemaskan. Tapi entah kenapa kali ini justru membuat bulu kuduk Asahi meremang.

"Jae, lo jangan macam-macam sama gue."

Jaehyuk tertawa kecil kala Asahi mengeluarkan sebuah pisau dari saku jaketnya. Asahi menggunakan jaket hitam dan baju putih, rambutnya nampak berantakan, tangannya terbalut dengan kain yang sudah lusuh.

"Gue udah pernah ngerenggang nyawa sekali, jadi biarin gue istirahat dulu!" seru Asahi kesal. Jaehyuk tertawa, lagi.

Asahi tampak seperti orang bodoh, baru kali ini Jaehyuk merasa menang dari Asahi. Biasanya Asahi selalu mengunggulinya, entah dari pujian teman-temannya maupun orang tua Jaehyuk sendiri.

Asahi.. ia tampak seperti disukai semua orang.

Jaehyuk mungkin juga, tapi Asahi selalu lebih.

"Lo percuma, mau nyerang gue pakai pisau? Gue tinggal foto elo dan lo bakalan langsung mati."

Kedua alis Asahi menukik tak suka. "Lo pantas ngomong gitu sama sahabat lo sendiri?"

"Yeah, maybe. Tapi sekarang gak."

Jaehyuk memutar kamera di tangannya dengan santai, menikmati setiap raut wajah ketakutan Asahi.

"Kenapa lo gak bunuh Kak Hyunsuk? Peluang lo untuk bunuh Kak Hyunsuk lebih bagus daripada gue."

Jaehyuk tersenyum miring. "Oh ya?" ujarnya tengil.

"Gak usah tampilin gue senyum kayak gitu, Jae!"

"Ya karena Kak Hyunsuk baik sih haha. Gue jadi gak tega," kata Jaehyuk dengan wajah mengejeknya. Ia membentuk mulutnya ke bawah, kemudian mengendikan bahunya.

[i] 1024 | Treasure ✔Where stories live. Discover now