[i] 1024 | Treasure ✔

5

Hyunsuk menatap kamera polaroid di tangannya, di tangannya ada hasil jepretan Jeongwoo yang diambil oleh Jaehyuk beberapa saat lalu.

Hyunsuk tidak mengerti.

Kata Jaehyuk, ia membunuh Jeongwoo karena pemuda itu hendak mengambil kameranya dan membunuh mereka semua? Tapi kenapa yang nampak di sini justru foto Jeongwoo yang sedang ketakutan?

"Kak, ada sesuatu yang harus lo lihat."

"Anjir, gue kira pocong!"

Haruto muncul di belakang Hyunsuk, membuat Hyunsuk sendiri tersentak kaget. Hyunsuk segera menyembunyikan barang-barangnya, menutupinya dari Haruto.

"Pocong gak seganteng gue, Kak." Haruto berujar datar, tak terima dihina sebagai pocong.

"Ada apa?"

"Gue nemuin ini." Haruto mengangkat tas hitam besar itu kemudian menyodorkannya ke arah Hyunsuk.

"Isinya apa?" tanya Hyunsuk menatap Haruto.

Pemuda itu malah mengendikan bahunya. "Gak tahu, gue belum buka."

"Ya buka dong."

Haruto menurut saja, dari tebakannya, sepertinya itu makanan. Haruto bingung, untuk apa mereka diberi makanan?

"Makanan, sup dan nasi."

Hyunsuk terdiam, begitupun dengan Haruto.

"Cuman cukup untuk satu orang, ini pun dikit banget," gumam Haruto kemudian kembali menutup tasnya. Ia mengenggam tas itu erat. "Gue bakalan makan nanti."

"Kasih ke gue."

Haruto tersentak, ia menatap Hyunsuk tak mengerti. "Maksud lo?"

"Kita bagi sama yang lainnya."

"Gak mungkin cukup, Kak. Lo gila?"

Hyunsuk menggelengkan kepalanya. "Harus dicukupin, maksudnya lo suruh yang lainnya mati kelaparan?"

"Di sini kita kan emang harus saling bunuh, Kak! Lo gak lihat gimana Kak Jaehyuk tadi bunuh Jeongwoo?"

Hyunsuk kembali menggelengkan kepala. "Gak sekarang."

"Gue bakalan jadi egois, gue pikir lo bakalan dukung gue, tapi ternyata gak," ujar Haruto merasa kecewa, ia kemudian melenggangkan kakinya pergi.

Hyunsuk menatap punggung Haruto dengan tatapan penuh arti. Ia kesal sekaligus geram, pemuda itu mengepalkan kedua tangannya.

"Jaehyuk, ini semua karena elo."