2

4.2K 920 201
                                    

Pagi hari ini, seharusnya Mashiho memiliki janji untuk pergi bersama Ayahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pagi hari ini, seharusnya Mashiho memiliki janji untuk pergi bersama Ayahnya. Hanya sekedar bertanding sepak bola dengan beberapa omelan menyebalkan. Walaupun Mashiho sudah menolaknya beberapa kali, tapi sepertinya Ayahnya itu cukup menyebalkan dengan sama sekali tak mendengarkan perkataan Mashiho.

Mashiho menatap segelas susu putih di tangannya, kemudian melirik ke arah tangan satunya yang menggenggam obat tidur.

"Kasih apa gak ya," gumam Mashiho bimbang, ia berencana untuk memasukkan obat tidur itu ke dalam minuman Sang Ayah agar ia tidak jadi pergi ke pertandingan sepak bola.

Malas sekali rasanya.

"MASHIHO, CEPAT!"

Mashiho berdecak, namun tak lama memasukkan serbuk itu ke dalam minuman Ayahnya. Tidak apa-apa, setidaknya pria paruh baya itu bisa tidur sebentar.

"Lama banget sih."

Mashiho hanya menatap datar Sang Ayah dan menyodorkan susunya.

Ayahnya meminum dengan sekali teguk, sementara Mashiho, ia terlihat gugup.

"Kenapa ngelihatin?" tanya Ayah Mashiho galak.

"Gak papa."

"Kamu.. bentar.." Ayah Mashiho memegangi tenggorokannya sesaat, namun tak lama ia mengerang kesakitan.

"Ayah..?" Mashiho mendekat ragu ke arah Sang Ayah, namun tak lama Ibu Mashiho justru datang dengan panik, mendorong tubuh Mashiho menjauh.

"ARGH! KAMU MASUKKIN SESUATU YA?!"

Mashiho menggeleng panik, ia dengan cepat berlari menjauh.

Yang terakhir ia dengar hanya teriakan Ibunya yang mengumpatinya dengan seribu bahasa dan Ayahnya yang mengerang kesakitan.































































































BUGH!






"Anjing, sakit."

Mashiho meringis memegangi bokongnya. Sial, bisa-bisanya ia bermimpi hal itu. Rasanya seperti menguak sesuatu yang sudah Mashiho kubur dalam-dalam.

Mashiho kemudian melirik ke arah jam yang menggantung di dindingnya. Pukul 3 malam.

"Ck, anjing banget sih," sungut Mashiho sebal.












Tap Tap Tap Tap!

Mashiho dapat mendengar suara langkah kaki orang di depan kamarnya. Aneh sekali, padahal kan Mashiho hanya tinggal sendiri.

[i] 1024 | Treasure ✔Where stories live. Discover now