[i] 1024 | Treasure ✔

7

"ANJIR, ADA SETAN!"

Junkyu berlari panik saat matanya tak sengaja bertatapan dengan seorang manusia misterius, ia tak sengaja menubruk Mashiho di depannya yang sama paniknya. Sebuah orang bertudung hitam mengejar mereka, di tangannya ada sebuah pisau berlumuran darah.

"ITU SIAPA NJIR?!"

"MANA GUE TAHU, DIA TIBA-TIBA NGEJAR GUE!"

"TAPI KAKINYA NAPAK!"

Junkyu tak berhenti lari, ia menoleh ke belakang. Benar kata Mashiho, kakinya napak. Berarti bukan hantu, tetapi seorang manusia.

Itu lebih buruk lagi.

Sepertinya orang itu tidak akan segan-segan membunuh Junkyu maupun Mashiho.

"MAU APA SIH LO?! HUAAA, TADI YEDAM UDAH MAU COBA BUNUH GUE. SEKARANG ELO?!" teriak Mashiho frustasi, sesekali menoleh ke belakang.

Aneh, orang itu tak berlari dan hanya berjalan santai.

Namun jaraknya semakin dekat dengan Junkyu dan Mashiho yang berlari.

"Kalian harus mati, hehe~"

"Hehe hehe, lo psikopat apa?!" tanya Junkyu kesal, masih berlari sembari menolehkan kepalanya ke balakang. Nabrak sukur..

"Oh ya, gue punya sesuatu buat kalian."

KLAT!

Semua lilin yang berada di lorong mati, membuat Mashiho dan Junkyu reflek menghentikan aksi larinya.

Benar-benar gelap gulita.

"Lebih asik begini kan?"

Junkyu menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri, mencoba mencari dari mana asal suaranya itu, agar ia bisa berjaga-jaga.

Mashiho menghela napasnya, astaga, apa lagi sekarang?

"Gue tahu sesuatu yang pas buat elo."

JLEB!

"ARGHH!!"

"KAK JUNKYU?!"

Terdengar suara teriakan kesakitan Junkyu, membuat Mashiho panik. Pemuda Jepang itu meraba-raba sekitarnya, berusaha mencari keberadaan Junkyu.

"SAKIT, NJING! BISA-BISANYA YA ELO. DI MANA SIH ELO?! JANGAN KAYAK PENGECUT DONG!" teriak Junkyu, ia bisa merasakan bahwa orang tersebut menghilang setelah itu.

"Kak Junkyu lo di mana?" tanya Mashiho khawatir.

"Mana gue tahu?! Gue bahkan gak tahu gue ada di mana!" sahut Junkyu terdengar kesal.

"Apa yang ditusuk?"

"Paha gue!"

"Kok bisa?!"