[i] 1024 | Treasure ✔

21

Junkyu bersembunyi di dalam bilik lemari.

Junkyu dalam hati berdoa, semoga yang menemukannya orang baik seperti Jihoon, Doyoung, ataupun Junghwan.. tapi bagaimana jika mereka semua justru bersembunyi dan bukannya mencari?

Orang baik akan selalu bersembunyi, orang jahat yang akan selalu mencari. Junkyu tahu itu.

Tap Tap Tap!

"Kayak ada orang.."

Junkyu memejamkan matanya rapat-rapat, itu suara Yedam. Astaga, Junkyu rasanya benar-benar ingin melarikan diri.

"Ada darah, haha. Pasti ada orang."

Junkyu mengumpat dalam hati, ah benar, darah dari pahanya yang tertusuk. Kenapa Junkyu bodoh sekali?

"Kira-kira siapa? Kak Junkyu? Kak Jihoon? Atau Doyoung? Kayaknya di antara kalian bertiga deh."

Junkyu dapat mendengar Yedam tertawa kecil dari sana.

"Tapi siapapun itu gak papa, gampang tinggal gue bunuh."

Cukup, sudah cukup. Junkyu bukan pengecut dan tidak akan mati semudah itu!

BRAK!

Junkyu keluar dari lemari dengan brutal, ia sampai nyusruk ke depan. Yedam yang ada di sana terkejut setengah mati.

"Lo ngapain?" tanya Yedam bingung. Junkyu menggaruk tengkuknya canggung namun tak lama menatap Yedam tajam.

"Lo mau bunuh gue kan?!"

"Ya-iyalah, gamenya kan bunuh-bunuhan. Ya kali gak."

"Gue lebih tua dari elo, jadi jangan bunuh," ujar Junkyu ragu-ragu.

"Apa? Pfft!"

Yedam tertawa, Junkyu ini ngelawak atau apa sih?

"Gue s-serius!"

Yedam berhenti tertawa. "Gue juga serius. Apa gue kelihatan perduli tentang umur sekarang?"

"Ya gak sih, tapi—"

"Kalian banyak omong ya, gue suruh kalian saling bunuh bukan saling ngelawak."

"YA EMANGNYA LO SIAPA?!" Junkyu berteriak marah, namun setelah itu tidak ada jawaban.

Yedam menatap Junkyu. "Kayaknya gue—"

"KAK JUNKYU!"

DOR!

DOR!

DOR!

"ANJING."