20

2.4K 750 50
                                    

Mereka semua berkumpul di satu ruangan kotak kecil dengan dinding baja yang Doyoung yakini sangat kuat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mereka semua berkumpul di satu ruangan kotak kecil dengan dinding baja yang Doyoung yakini sangat kuat. Tidak mungkin ada yang bisa keluar dari sana.

Enam orang.

Hanya tersisa Jihoon, Junkyu, Asahi, Yedam, Doyoung, dan Junghwan. Yedam adalah yang terakhir bergabung, tubuh pemuda itu penuh luka-luka.

"Kita harus apa?" Junghwan adalah orang pertama yang buka suara. Sedari tadi mereka hanya diam saja, hening sekali.

"Saling bunuh lah.. apalagi?" ujar Asahi santai. Itu membuat Jihoon naik darah, pemuda itu menghampiri Asahi dengan kedua tangannya yang terkepal erat.

"Dasar manusia sampah!" umpatnya, menarik kerah Asahi erat-erat sampai sang empunya hampir tercekik.

"Lo bisa-bisanya berpikir begitu saat lo udah ngelihat setengah dari kita mati di depan mata elo sendiri?!"

"Terus gue harus apa? Nguburin mereka?"

"Seenggaknya jaga mulut elo!" Jihoon melepaskan genggamannya dengan kasar, kemudian melayangkan pukulan berkali-kali pada dinding belakang Asahi.

Asahi membuang muka.

Yedam menatapnya ngeri, apakah tangan Jihoon tidak patah?

Yang lainnya hanya tertunduk lesu. Bingung harus bagaimana.

"Ck, omongan Asahi gak salah. Kalian dikumpulin kan di sini emang buat saling bunuh, haha."

"LO SIAPA SIH?!" Jihoon berteriak marah.

"Gue siapa ya? Gak tahu deh, kalian kenal gue dengan baik kok~"

"Kak Hyunsuk?" tebak Junghwan.

"Masa gak kenalin suaranya?"

"Kak Yoshi?" tebak Doyoung lagi, Junghwan mendelik. "Gak lah!"

"Hehe, iya apa gak ya?"

"Kak Yoonbin?"

"Ck, kok bisa Yoonbin sih?!"

"NGOMONG CEPAT YA BANGSAT! GUE CAPEK HARUS SEBUT NAMA TEMAN GUE SATU-SATU BUAT ELO JAWAB!" teriak Junkyu akhirnya, ia marah sekaligus lelah. Tubuhnya juga melemas, ingat, tusukan di paha Junkyu sama sekali belum diobati.

"Santai dong, kok marah-marah? Kan gue udah bilang, kalian ini harus bunuh-bunuhan."

"Di ruangan sesempit ini?" tanya Yedam tak percaya.

"Kenapa Yedam? Takut ya?"

"Anjing." Yedam mengumpat.

"Tenang aja, gue sediain tempat yang bagus kok, hehe."

"Apa?"

"Petak umpet dimulai~"

Lampu di sana tiba-tiba mati.

[i] 1024 | Treasure ✔Where stories live. Discover now