[i] 1024 | Treasure ✔

22

"Lah? Padahal belum gue bunuh?"

Itu adalah kata pertama yang keluar dari mulut Jihoon saat Yedam dinyatakan mati. Tidak ada rasa puas maupun sedih, Jihoon hanya datar-datar saja saat Yedam mati.

"Mau ke ruangannya?"

Doyoung yang duduk di jendela mengayunkan kakinya. "Gimana kalau ada si tuan? Bisa aja sekarang dia udah mulai bertindak sendiri."

"Kita empat orang, dia bakalan kalah," ujar Jihoon membuang muka.

"Tapi dia kayaknya bukan manusia biasa, dia bisa bikin game ini. Berarti dia sehebat itu kan?" sahut Junghwan berpendapat.

Junkyu mengangguk mengiyakan. "Tapi emang kita selemah apa bisa sampai kalah?"

"Kita emang lemah njir wkwk. Gue yakin sebenarnya orang ini gampang ditebak, tapi kitanya yang kelewat bego jadi gak bisa curiga ke siapa-siapa," ujar Doyoung tertawa.

"Ngomong-ngomong Asahi ke mana? Gue gak lihat dari tadi," kata Jihoon kemudian menyipitkan matanya. Aneh, Asahi bukan tipe orang yang suka menghilang.

"Iya, boker mungkin?" sahut Junghwan santai.

"Gak lah, emang di sini ada toilet?"

"Lah iya juga, di sini gue kok gak butuh toilet? Padahal biasanya gue ke toilet sehari sepuluh kali ada." Junkyu mengernyit bingung.

"Ya kan ini semua gak nyata, dunia ini gak nyata kan?"

"Tahu dari mana lo?" tanya Jihoon pada Doyoung. Pemuda itu mengendikan bahunya.

"Cuman nebak doang."

"Kalian ada curiga gak sama seseorang?" tanya Junghwan mengalihkan topik.

"Kak Hyunsuk, gue curiga sama dia. Semenjak kejadian dia ambil makanan di lokasi utama," lanjutnya kemudian.

"Kak Hyunsuk ambil itu buat gue," balas Doyoung mendengus. "Jangan berpikir aneh-aneh."

"Ya udah, harusnya dia jujur aja. Kenapa malah bohong sama Kak Yoshi?"

"Ya emang lo pikir orang bakalan jujur di saat kondisi kayak gini?"

"Emangnya kalau Kak Hyunsuk jujur Kak Yoshi bakalan ngapain elo? Kak Yoshi itu baik."

"Baik? Itu kan menurut elo, menurut orang lain belum tentu." Doyoung berdecak. "Baik menurut elo Junghwan, belum tentu baik menurut gue sama Kak Hyunsuk."

Junghwan mengernyitkan dahinya tak suka. "Emangnya lo pikir Kak Yoshi bakalan bunuh elo?"

"Bisa iya bisa juga gak. Lagian masalah gitu doang kenapa lo harus permasalahin?"

"Lo bela Kak Hyunsuk?"

"Gak, gue gak bela. Gue cuman nyatain kebenarannya gimana sewaktu itu."

"Terserah."