5

1.4K 244 38
                                    

Setelah menunggu selama satu jam, akhirnya Hans kembali dengan wajah ceria yang biasanya, tapi kali ini dia terlihat benar-benar beruntung.

"Semua sudah beres Tuan muda-nim."

Dia kemudian pamit undur diri dengan sopan sementara Cale bangkit dari kursinya dan menuju pintu. Risa dan Ron mengikuti dari belakang.

Mereka bertiga sampai di ruang belajar yang sudah tidak pernah dimasuki oleh Cale setelah kematian Jour Henituse, ibu Cale.

Cale masuk ke ruangan yang sudah dibuka oleh Ron. Bau-bau buku yang dulu Cale suka karena dia selalu membaca buku-buku didalam ruangan ini bersama ibunya.

"..."

Itu hanya kenangan sekarang.

Cale bisa melihat Ron berkeliling dan memeriksa setiap celah apakah benar-benar bersih atau tidak. Risa mendekat kearah Cale dan bertanya.

"Apa yang akan anda lakukan disini, Tuan muda-nim?"

Ron tetap menghadap ke depan seakan sibuk sendiri walau dia diam-diam mendengarkan. Sebenarnya itu yang ingin Ron tanyakan, tapi seperti biasa akan diwakili oleh Risa. Inilah alasan Ron menyukai kepribadian Risa dan membiarkannya dekat dengan tuan muda anak anjingnya.

Menonton mereka bersama seakan melihat dua ekor anak anjing sedang bermain bersama.

Cale diam sebelum dia memerintahkan Ron untuk mengambilkan minuman.

"Ron, bawakan aku air dingin."

Air dingin?

Apa Tuan muda-nim ingin minum air dingin dan bukannya alkohol?

Walau begitu, Ron tetap melaksanakan karena itu merupakan kewajibannya sebagai pelayan pribadi Cale.

Setelah Ron benar-benar menghilang darisana bahkan tanpa satupun suara langkah saat berjalan, Risa menghela napas lega saat dia menyuarakan kekagumannya.

"Wow, bahkan tak ada suara langkah sama sekali. Tuan muda-nim, jika saya dibunuh oleh Ron, mungkin akan sangat rapi sampai tak terdeteksi ya?"

Cale mengerutkan keningnya mendengarnya.

"Untuk apa Ron membunuhmu? Memangnya kau ini sangat berbahaya sampai harus disingkirkan oleh pembunuh profesional."

"Tentu saja tidak Tuan muda-nim, saya lemah dan sama sekali tak berbahaya-,- tapi bisa saja kalau Ron sedang iseng saya bisa jadi korbannya."

"Dari pada kau, sepertinya aku yang akan dihabisi duluan. Bayangkan betapa sabarnya Ron merawatku saat jadi sampah."

"Oh, bagus, saya bisa keluar dari pekerjaan saya secepatnya."

Percakapan random Cale dengan Risa berlanjut sampai Risa menepuk tangannya beberapa kali saat merasa topiknya sudah sangat melenceng karena Cale bertanya kalau Choi Han dan Ron berkelahi siapa yang menang?

"Tuan muda-nim, anda membayangkan hal yang mengerikan."

Kata 'Mengerikan' yang diucapkan oleh Risa membuat Cale teringat fakta dia akan dipukuli. Tangannya mengelus belakang lehernya yang terasa dingin membayangkan dia jadi bubur halus yang tinggal disajikan diatas piring.

"Ugh.."

Cale mengambil kertas kosong dan pena, dia menuliskan rencana hidupnya yang simpel dan memberikannya pada Risa.

Risa mengambil dan membacanya.

[1. Jangan sampai dipukuli oleh sang protagonis (membuat Ron dan Beacrox cepat pergi bersama Choi Han)
2. Memastikan Basen benar-benar mewarisi gelar dengan lancar.
3. Memastikan tak akan terlibat masalah apapun.
4. Pergi jauh dari sini dan menikmati hidup tenang dan menjadi pemalas.]

🍀 Maid Clarissa 🍀Where stories live. Discover now