23

745 147 26
                                    

Choi Han menurunkan Risa perlahan dengan sangat lembut. "Kamu tidak apa-apa kan?"

Mendengar pertanyaan yang sama, Risa sadar dia belum menjawab pertanyaan itu sejak awal. "Maafkan saya Tuan Choi Han, dan terima kasih, saya baik-baik saja." Dengan hormat, Risa sedikit membungkukkan badannya.

Choi Han memasang ekspresi bermasalah, namun Risa tidak melihatnya karena dia menunduk. Saat Risa sudah menegakkan badannya, Choi Han tersenyum cerah.

"Tidak apa-apa, sungguh."

Melihat senyum murni dan polos Choi Han, membuat Risa bertanya-tanya soal ekspresi aneh yang pernah dia lihat. Apakah Risa hanya berhalusinasi aneh-aneh? Jika benar halusinasi, maka tumben sekali.

Seingatnya, dia tidak bisa mengalami halusinasi begitu mudah dan dalam waktu yang sangat random. Bagaimana pun, walau jiwa iblisnya disegel rapat agar tidak ada yang mencurigainya (dan agar dia tidak akan merasakan lapar ಡ ͜ ʖ ಡ), Risa tetap memiliki kendali sepenuhnya atas kekuatannya.

*Lapar bercetak miring diatas artinya itu UHUK--¯\_( ͡° ͜ʖ ͡°)_/¯

Untuk jenis iblis tingkat tinggi, sebenarnya mustahil untuk mengalami delusi atau halusinasi.

Risa baru tersadar dari pikirannya saat melihat bahwa tangan kanan Choi Han sedang mengarah padanya. Saat mulai mendekat, Risa hampir saja langsung melompat kebelakang jika tidak menyadari ada yang berada di rambutnya.

"Ini daun^^"

Itu adalah daun hijau dari pohon yang rantingnya tadi ingin Risa raih, sepertinya saat terjatuh tadi ada daun yang juga kebetulan jatuh dan tersangkut di rambutnya.

Risa melihat daun yang tadi diambil masih berada di tangan Choi Han. Sebenarnya Risa ingin bertanya, tapi itu akan terdengar aneh, jadi dia diam saja.

Sepertinya Choi Han menyadari pandangan Risa ke daun yang masih setia dia pegang dan memberikan jawaban yang menurut Risa cukup absurd. "Entahlah, aku merasa nyaman memegang daun ini. Itu sangat cantik."

Dan yang membuat itu terasa lebih absurd adalah karena Choi Han mengucapkan kata-kata itu sambil menatap lurus pada Risa, bukannya sambil melihat daun itu.

'Ooooookeeeeeee?, mungkin ini sisi lain protagonis yang tidak bisa dimengerti oleh orang awam?' Risa tidak ingin terlalu memikirkan hal itu karena dia tidak mau repot-repot, jadi Risa hanya menjawab "Baik Tuan."

Hm..

Choi Han merasakan perbedaan yang sangat besar dari kata 'Tuan' yang diucapkan Risa. Dia merasa sangat tidak menyukainya. "Kamu bisa memanggilku dengan santai tanpa ada gelar kehormatan."

Usulan itu membuat Risa bertanya-tanya apakah Choi Han telah membenturkan kepalanya.

Status Choi Han adalah tamu, yang sedang membayar kembali makanannya untuk Cale, yang tetap saja bagi pelayan seperti Risa harus tetap memanggil dengan hormat.

"Saya tidak bisa melakukan itu Tuan."

Untuk alasan yang tidak diketahui, Risa merasakan hawa tidak menyenangkan. 'Serius, apakah protagonis bengkok ini punya kepribadian ganda??' Risa membandingkan Choi Han yang kadang menempel ceria ke Cale dan anak-anak kucing dengan Choi Han yang sedang sendirian bersamanya.

Choi Han memberikan alasan yang masuk akal.

"Emm, kamu bisa melakukannya kok, kita terlihat seumuran."

Memang benar, dari luar Choi Han terlihat muda seperti Risa dan Cale, kira-kira 17-18 tahun nan dilihat dari wajahnya. Tapi bagi Risa yang udah tau umur asli Choi Han memiliki pikiran lain.

🍀 Maid Clarissa 🍀Donde viven las historias. Descúbrelo ahora