19

911 185 75
                                    

Bau darah dimana-mana, walau tempat itu hancur tertutupi runtuhan bangunan dan debu, dia bisa mengenali seseorang yang berada disana selain dirinya.

Orang itu melihatnya dan tersenyum manis. Dia mengangkat tangannya mencoba meraih.

Tangannya di tarik dan dia bisa melihat samar-samar warna (??), ah ini rambutnya. Walau tertutupi dengan banyak darah, itu tidak bisa menutupi kecantikannya.

Orang itu tersenyum dan melingkarkan tangannya di leher (???).

"Aku mencintaimu, (???)"

Membalas pelukan, sekarang tangannya melingkar ke pinggang dengan erat tidak ingin melepaskannya sama sekali.

"Aku juga mencintaimu, *****"

Lalu mereka pun berciuman.

(AHAAAYYY)

Cale berkedip beberapa kali dan segera duduk. Dia menepuk pipinya yang terasa panas. Apakah dia baru saja bermimpi yang aneh-aneh?

Cale ingat didalam mimpinya dia entah menjadi siapa dan memeluk seseorang, bahkan sampai mencium seseorang itu. Dan tiba-tiba pintu dibuka memperlihatkan Risa yang memasang ekspresi terkejut.

"Ah~ anda sudah bangun~ baguslah." Risa masuk dan menutup pintu, dia berjalan mendekati Cale. Saat itu juga Risa berhenti, itu karena dia merasa Tuan mudanya sedang memberikan tatapan aneh.

"Tuan muda?"

Cale membeku di tempatnya.

Saat dia melihat Risa, atau lebih tepatnya rambut hijau daun miliknya, Cale ingat samar. Ini tentang mimpi yang baru saja dia alami.

'Bukankah orang yang bersamaku dimimpi tadi mirip dengan Matcha?!'

...

Cale memijit keningnya, sementara dibelakangnya ada Choi Han yang tersenyum, On dan Hong yang menegakkan telinga mereka, dan Risa yang hanya bisa tersenyum canggung.

Sekarang didepan mereka ada hewan besar sepertinya hasil buruan seseorang, dengan ada tanda seperti garpu dan pisau sebagai pesannya.

Astaga. Cale tau siapa ini.

Makhluk yang bisa dengan gampang memburu hewan-hewan besar dan tidak menimbulkan banyak luka untuk melakukannya, belum bisa membaca namun bisa menulis tanda sebagai isyarat yang ingin dia sampaikan. Siapa lagi kalau bukan naga Hitam?

Choi Han mendekati Cale. "Bukankah imut? Dia tidak kehilangan kepolosannya walau sudah mengalami derita." Cale mengutuk secara internal.

'Dia memang imut, namun mematikan Choi Han. Sialan, bukankah aku sudah menyuruhnya untuk bebas? Kenapa dia mengikutiku?"

On dan Hong menepuk tangan Risa yang sedang menggendong mereka. "Risa! Sepertinya kami akan mendapatkan seorang adik."

"Benar nyaa~"

Risa diam-diam mengangguk sementara Choi Han terkekeh mendengar apa yang dikatakan anak-anak kucing. Cale segera meninggalkan tempat itu. 'Bodo amat, aku nggak lihat.'

Cale berpikir, mungkin ini hanya sebagai balasan terima kasih. Dia segera mengabari Beacrox yang kebingungan namun tetap menjalankan tugasnya sebagai koki.

Dia berpikir hanya ini saja, namun dia salah besar.

Daging-daging terus berdatangan entah darimana. Menimbulkan sakit kepala bagi Cale yang tidak punya alasan untuk menjelaskannya kepada yang lain, sementara Choi Han dan kedua anak kucing tersenyum penuh makna.

🍀 Maid Clarissa 🍀Where stories live. Discover now