10

1.2K 238 70
                                    

Beacrox melihat gadis yang sedang memegang biskuit terakhir tanpa ada niatan untuk menghabiskannya, menepuk lembut di bahu.

"Aku akan membuatkannya lagi (untukmu)"

Gadis yang dituju, Risa, melihat Beacrox dengan mata berbinar. "Sungguh? Beneran? Nggak merepotkan?"

"Iya."

"Astaga! Kamu yang terbaik!"

'Aduh! Jarang lho Beacrox mau buatin cemilan diwaktu senggangnya! Kesambet apa sih?' batin Risa sambil memakan biskuit terakhir itu dengan perasaan senang.

"Kamu sesuka itu dengan makanan manis ya, Risa?" Tanya Hans dan diangguki oleh Risa. Dia sangaaaat suka yang manis-manis! Itu membuat moodnya membaik setiap kali lagi down.

"Sudah-sudah, mungkin Tuan muda Cale membutuhkanmu."

"Ah iya, benar juga." Risa bangkit dari posisinya yang awalnya duduk bersila dilantai dan membersihkan seragam bagian bawahnya siapa tau terkena debu.

"Sampai nanti." Ucap Risa pada Beacrox. Setelah itu Risa dan Hans berjalan bersama karena tujuan mereka yang sama. Beacrox kembali ke dapur kesayangannya dan membuatkan cemilan manis untuk Risa.

Sementara itu, Risa berjalan dilorong bersama Hans dan sesekali menyapa pelayan lain yang berpas-pasan dengan mereka. Hans yang melihat Risa masih dengan senyum bahagianya, mengajukan pertanyaan.

"Kamu suka semua yang manis-manis?"

"Iya, ada apa Hans?"

"Tidak, cuma penasaran saja." Jawab Hans dengan senyuman penuh makna. Risa yang melihatnya tiba-tiba punya pikiran kalau Hans punya niat tersembunyi. Ah, cuma overthingking aja.

Mereka berdua lanjut berbicara tentang topik apapun dan akhirnya sampai ditempat tujuan. Seperti yang diharapkan, ada Ron setia menunggu diluar dengan.... Emmmm...... Ekspresi aneh?

"Ron!"

Ron menoleh mendapati Risa sedang melambaikan tangannya sebagai sapaan ringan sementara Hans sedikit menunduk hormat karena Ron atasannya. Jika kalian tanya kenapa Risa tidak menyebut Ron sebagai ‘Tuan Ron’ atau ‘Ron-nim’, tentu saja itu karena mereka tepat melayani orang yang sama yang adalah putra tertua keluarga Henituse.

Jadi bisa dianggap kedudukan Risa itu lumayan tinggi dibanding pelayan lain walau masih tak bisa disamakan dengan kepala pelayan seperti Ron atau wakil kepala pelayan seperti Hans. Dan juga fakta kalau Ron akrab dengan Risa yang menjadi point penting disini.

Ron melihat Risa langsung menunjukkan senyuman jinak saat menyinggung soal tadi.

"Jadi bagaimana sesi curhatmu?"

"Berjalan lancar. Oh! Dan juga terimakasih mengirimkan makanan manis dengan perantara Beacrox untukku, Ron."

"Hohoho."

Lagi-lagi tawa aneh itu. Pikir Risa. Ron tidak mengucapkan ‘sama-sama’ atau hal lainnya melainkan tertawa aneh dan senyuman jinaknya yang terlihat seperti orang tua yang baik hati serta ramah.

Tapi dipikirannya lain.

'Ah, putraku menggunakan namaku. Lagi.'

Ron mengingat berapa kali namanya dipake Beacrox saat mengantarkan cemilan atau makanan lainnya untuk Risa, Ron juga mengingat saat-saat Tuan muda anak anjingnya memakai namanya untuk mengantarkan barang atau hadiah rahasia untuk Risa.

Terkadang dia berpikir kenapa namanya yang terus-terusan dipake. Kalau gini kan yang dapet nama baik dari Risa kan cuma Ron doang.

Dasar anak muda jaman sekarang. Hohoho.

🍀 Maid Clarissa 🍀Where stories live. Discover now