14

1.1K 214 95
                                    

"Nya~"

"Nyaaa~"

On dan Hong menampar pipi Cale dengan kaki depan mereka, Cale menggeliat sebelum tangannya bergerak mengelus kepala kedua kucing yang sekarang diatasnya.

".. ini masih terlalu pagi.."

Cale mengusap matanya sebelum memindahkan kedua kucing dari atasnya dan duduk ditepi kasur dengan mata tertutup.

"Selamat pagi, Tuan muda-nim."

Dia, yang biasanya sejak kecil mendengar suara ramah mengerikan disaat dia baru bangun, terkejut dan segera membuka mata. Cale berkedip beberapa kali sebelum mengucek matanya memastikan dia tidak salah lihat.

"Matcha..?"

"Iya, Tuan?" Risa, gadis cantik berambut hijau tersenyum pada tuannya. Ah.. sangat manis. Melihat wajah baru bangun tidur tuannya sangatlah berkah. Untuk mata
( ꈍᴗꈍ)

"Nya!" On dan Hong mengangkat cakar mereka menyapa Risa dan dibalas tepukan ringan diatas kepala oleh Risa.

"..." Cale menutup wajahnya dan membukanya kembali. Melihat ke arah Risa, Cale tersenyum.

"Bukan mimpi ternyata."

...??

Kedua anak kucing + Risa nggak paham apa yang baru saja Cale katakan. Sudah beberapa hari terlewati, keadaan fisik On dan Hong sudah membaik walau soal trauma mental, kadang mereka masih gemetaran.

Risa sudah memberi tau Cale mengecualikan adegan dia membunuh para pria itu dengan brutal. Ekhem. Tuan muda-nim nggak usah tau.

Ron absen selama beberapa hari dan tepat akan kembali saat Cale akan pergi ke ibukota, atau lebih tepatnya adalah besok. Jadi selama beberapa hari itu dia gantian dengan Beacrox dan Hans untuk membangunkan Tuan muda-nim. Dan hari ini adalah jatahnya.

Tipikal Risa yang tau semua yang disukai Tuan mudanya (kecuali soal dirinya yang disukai oleh tuannya), Risa memberikan teh manis ke tuannya yang dengan senang hati menerimanya.

'Akhirnya.. sehari tanpa lemon༎ຶ‿༎ຶ'

Cale bangkit dan Risa membawa On, Hong, keluar saat Cale bersiap dengan para pelayan lainnya. Sebenarnya Risa sedikit bingung kenapa tuannya tidak mau dia bantu berganti pakaian, sementara pelayan lain mau itu perempuan atau laki-laki membantunya.

Hm...

Itu membingungkan. Pikir Risa.

"Risa! Risa! Apakah ada kue untuk kami?"

Hong menepuk bahu Risa saat dia masih di gendong. Mata emas On dan Hong berbinar saat Risa mengangguk dan mengelus kepala mereka dengan perasaan gemas. Para pelayan pun keluar dan Risa tau Tuannya sudah selesai bersiap.

Dia akan memutar kenop pintu dan langsung terkejut saat pintu sudah terbuka dan memperlihatkan Tuannya tepat didepannya. Jarak mereka terlalu dekat. Risa mundur beberapa langkah sambil menormalkan detak jantungnya yang berdetak terlalu kencang karena kaget.
(Ya kali dia baper cuma gara-gara gitu.)

"Selamat pagi Matcha~"

O-oh

Melihat wajah tampan itu tersenyum Risa merasa dirinya menegang sejenak sebelum tersenyum balik menanggapi. "Bagaimana perasaan anda pagi ini?"

"Yang terbaik."

'Pasti karena bangun-bangun nggak disapa sama pembunuh profesional kali ya? Apa karena bangun-bangun nggak minum limun?' batin Risa.

Sementara batin Cale berbeda dari tebakan Risa. 'Aku bangun-bangun langsung lihat wajahnya.. ah, manisnya.' Cale merasa sangat bahagia hanya dengan melihat Risa saat dia membuka mata.

🍀 Maid Clarissa 🍀Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin