21

911 169 62
                                    

"Tuan muda-nim, anda mendapatkan surat."

Hans segera mendekati Cale dan memberikan surat yang ada ditangannya. Cale membuka surat itu dan membaca isinya. Dahinya sedikit berkerut membuat orang-orang disana menunggu.

"Emang isinya apaan?" Bisik Risa ke Hans.

Hans balas berbisik di telinga Risa. "Isinya--" sayangnya sebelum dia bisa menyelesaikan kalimatnya, On dan Hong sudah mencakar-cakar celana Hans yang membuat Hans terhenti.

Meooww!

Meoooooww!

On dan Hong mengalihkan pandangan Hans dari Risa kepada mereka dengan bertingkah imut. Cale sedari tadi menonton dan tersenyum bangga pada dua anak kucingnya.

"Astaga~ kucing-kucing yang manis~"

Kedua anak kucing menghentikan diri mereka untuk tidak mencakar Hana yang seenaknya langsung menggendong mereka tanpa izin. On dan Hong menggeliat. Melihat kedua anak kucing ditangannya menggeliat-liat, Hans tersenyum cerah.

"Ah! Apakah kalian lapar? Ayo kalau begitu, aku akan memberi kalian dendeng~♥"

'Kayaknya mereka nggak lapar deh Hans.' Risa hanya bisa melambaikan tangannya pada dua anak kucing yang mengeong keras. Sementara Cale langsung menaruh surat yang sudah dia baca diatas meja.

"Ini undangan dari bangsawan timur laut untuk berkumpul."

"Oh? Anda akan hadir kan?"

"Entah, malas."

Cale bersandar pada kursi dan menghela napasnya. Risa mengerutkan keningnya merasa ada yang aneh dengan Cale. Biasanya Cale akan berisik atau akan mengganggunya, mengingat sekarang Ron nggak ada.

Tapi mengejutkan melihat Cale hanya diam duduk terlihat lesu seperti kebanyakan beban pikiran.

"Anda tidak apa-apa? Anda terlihat sangat lesu sejak bangun."

Cale mendongak dan mengamati pelayan perempuannya. Dia kemudian tersenyum. "Aku baik-baik saja, terimakasih sudah khawatir^^"

Hm?

Lho?

'Tumben Matcha nggak langsung balas kalau dia nggak khawatir?' Batin Cale. Biasanya Risa akan langsung memberikan jawaban 'Siapa juga yang khawatir.' 'Terserah anda, Tuan muda-nim.' 'Hahh.. ya ya.'

Respon Risa lain. Dia terlihat benar-benar khawatir. Cale menyadari eskpresi cemas di wajah Risa. Dia segera memalingkan wajahnya, tadi itu membuat jantungnya berdetak kencang.

'Dia khawatir padaku.'

Pikir Cale, dia jadi ingat lagi soal mimpinya dia.. yang dia nyium seseorang didalam mimpi dan orang itu sangat mirip dengan Risa. Cale menutupi wajahnya. 'Aku akan gila.'

Setelah mimpi itu, entah kenapa Cale jadi ketar-ketir mau bully Risa kayak biasanya. Dia bully Risa karena dia sendiri bingung mau sikap gimana sama orang yang dia suka. Ini pertama kalinya dia suka sama seseorang!

"Saya akan menuang teh anda lagi." Risa segera mengambil teko teh dan menuang teh manis yang dia buat sendiri.

Cale tiba-tiba kepikiran. Dia nggak tau apa-apa selain Risa adalah transmigrator atau makanan kesukaan + hal yang dibenci Risa. Cale tidak tau hal yang lainnya.

"Hei Matcha."

"Iya Tuan?"

Cale sedikit ragu untuk bertanya. "Apa yang kamu suka?"

Risa berkedip polos tidak mengerti pertanyaan Cale yang memiliki skala besar. "Yang saya suka? Benda? Makanan?"

"Apapun."

🍀 Maid Clarissa 🍀Where stories live. Discover now