12. Ulang Tahun

37.4K 5K 623
                                    

TERIMA KASIH ATAS WAKTU KALIAN YANG SUDAH MENYEMPATKAN DIRI MEMBACA CERITA INI.

VOTE DULU YA😼

VOTE DULU YA😼

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

===

Sebelum berangkat kilatan, Amin memperhatikan kalender untuk melihat kapan terakhir kalinya ia haid seraya menunggu Afifah berdandan seperti biasanya. Ia menghela napas kesal sambil balik badan ke arah temannya yang membelakanginya itu.

"Udah lewat seminggu Pi aku nggak haid juga," keluhnya sambil mengambil kalender tadi untuk di tunjukan pada Afifah.

Ia kemudian menunjuk kapan terakhir kalinya haid di bulan lalu. Tapi tunggu, seingatnya, Afifah lahir pada tanggal 23 Mei, dan itu ... saat ini! Ya, hari ini Afifah ulang tahun.

"Umur sampean berapa, Pi?" tanyanya dengan dahi mengernyit.

"Tahun ini tujuh belas," jawab Afifah sambil balik badan sebab telah menyelesaikan ritual biasanya seorang perempuan.

Buru-buru Amin datang ke Afifah untuk memperlihatkan kalender tadi walau hanya sekilas. "Liat nih, Pi. Kamu ulang tahun!" serunya kemudian memeluk Afifah erat. "Huaaa, sweet seventeen, Sahabatkuuu!"

"Masa iya?" Afifah merebut kalender tadi untuk ia check kebenarannya. "Eh iya, Min. Aku ulang tahun," beonya dengan raut tak percaya. Ia menjauhkan diri dari Amin agar enak saat bicara. "Enaknya ngadain tasyakuran nggak ya, Min?" tanyanya meminta persetujuan.

Dengan sangat semangat, karena bisa makan-makan enak lagi, Amin mengangguk. "Harus dong!"

"Ya udah ayo kita ke dapur umum, minta bantuan Ibu Inah buat masak-masak. Mumpung masih pagi juga, sempet lah kalo Beliau mau ke pasar dulu, heheh." ucap Afifah lalu pergi ke lemarinya dulu untuk mengambil uang yang berjumlah 1 juta setengah karena ia ingin membuat acara tasyakuran-nya cukup besar agar nanti banyak mbak-mbak yang kecipratan kebahagiaannya. Juga untuk dibagikan ke keluarga ndalem.

"Iya ayo!"

~~~

Di lain tempat, tepatnya di salah satu kelas Madrasah 1, ada 3 cewek yang datang lebih awal dengan perasaan sebal sebab mereka lagi-lagi gagal menyusahkan cewek caper yang mempunyai nama Afifah itu.

"Aku marah banget tiap kali liat Mbak Afifah. Dia selalu baik di mata Ummi. Aku iri," ucap gadis yang memiliki nama Anggun sambil makan cemilan sebab ia sedang dalam keadaan udzhur.

"Nggak usah manggil dia pake mbak-mbak-an segala kali, Gun. Fifah tai ayam aja kenapa!" Omel temannya yang bernama Atika sambil bermain ponsel, karena hanya di waktu sepi ini ia bebas memegangi setan gepeng itu.

"Ya dia lebih tua dari kita 2 tahun, Tik," ujar Anggun.

"Persetan tua muda, Gun. Dia gak pantas dipanggil Mbak," sahut Intan yang tengah hapalan kitabnya.

Ning Kecilku √ (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang