19. Lebaran

36K 4.5K 155
                                    

SIDER KUPUKUL KALIAN😡

SIDER KUPUKUL KALIAN😡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


===

1 Minggu Kemudian ....

Tibalah hari raya semuanya bersuka cita, bahagia sekali rasanya karena akhirnya bisa  berkumpul kembali dengan keluarga besar.

Pagi ini setelah salat Id selesai Afifah bersalaman dengan keluarganya yang masih terikat mahram. Senyumnya sejak tadi tak pernah luntur sebab terhipnotis melihat senyuman yang lain. Tak hanya karena itu, melainkan karena ia juga mendapatkan banyak THR yang jumlahnya besar-besar untuk ukurannya.

"Dapet berapa Fah dari Abi?" tanya Ning Elsa berbisik sambil memasukkan uang dari Abinya ke saku dress-nya.

"Banyak, hahaha," jawab Afifah pelan. "Lima ratus ribu," sambungnya menyebutkan nominal.

"Sama. Dari Ummah malah dapet 350, heheh," ujar Ning Elsa yang tiap lebaran selalu mendapatkan uang lebih kecil dari Unmahnya dibandingkan Abinya.

"Iy—"

"Ammah berdua ni, nggak mau ngasih THR sama Wildan tah?" tanya Ning Rohmah yang baru nimbrung sembari menggendong putra keduanya.

Afifah menoleh ke Ning Elsa. Sementara Ning Elsa hanya mengedikan bahu. "Gak ada dari Ammah Elsa, minta sama Ammah Fifah aja ya nak shaleh," ia mengusap lembut belakang kepala keponakannya.

"Huuu, Ammah Elsa pelit!"

"Udah pada sarapan belum? Kalo udah ayo silaturahim ke tetangga-tetangga dulu!" ajak Gus Zain yang sejak beberapa menit lalu menggendong anak pertama Ning Rohmah, karena suami saudarinya itu sedang sarapan bersama suami Ning Elsa.

"Udah kok, ya udah ayo!" balas Ning Elsa sambil beranjak menuju suaminya untuk mengajaknya pergi, tepat ketika para tamu yang silaturahmi ke ndalem Abinya ini mulai membanyak.

Afifah yang tak punya pasangan hanya pasrah dan terus mengikuti langkah saudara-saudarinya. Tentang dirinya akan memakai kendaraan apa nanti, biarkan Masnya saja yang mengurusnya.

Akhir-akhir ini moodnya kembali membaik, segalanya tentang Gus Amar tak mau ia pikirkan terus-menerus. Tanpa hadirnya pria itu di dekatnya, membuat udara kehidupan terasa lebih nikmat dari biasanya.

~~~

Di lain posisi, saat ini Gus Amar tengah duduk bersama saudara-saudiranya di ruang keluarga setelah tadi selesai meminta maaf satu sama lain.

Kegiatan yang mereka lakukan hanyalah makan jajan lebaran sambil mengobrolkan harus ke mana tujuan silahturahmi nantinya. Namun walau begitu, dengan jelas ia katakan jika besok pagi akan pergi bersilaturahmi ke ndalem mertuanya sekalian menghilangkan rindu pada Afifah yang sudah sangat lama tak ia lihat maupun dengar kabarnya.

Ning Kecilku √ (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang