met satnight temen2!!! aku update skr, nanti update next chapter lagi satu windu kemudian ya :p wkwk. terus, aku aktif hampir semingguan di twitter! ada on-going jungkook lokal au juga di sana. main2 di sana yu!
ps. abis chapter ini jangan ada yang cari aku!
pps. komen yang banyak yaaaa hdhdhd
you said you loved me, with your knife pressed against my throat.
JUNGKOOK masih tetap datang ke kantor di hari-hari berikutnya. Masih membicarakan soal anak perusahaan J'express logistik (tempat kerja Seulhee; Hyung Sung Grup) dengan Namjoon, juga mengurus keluhan dua klien dari perusahaan raksasa tetangga. Tetapi entah mengapa, semuanya terasa jauh lebih ringan, sekarang. Well, Jungkook belum bertemu ibu karena tuntutan pekerjaan yang terus membuatnya sibuk. Tetapi Jungkook sudah mengirimkan pesan pada wanita paruh baya tersebut untuk mereka berdua bertemu hari Sabtu nanti. Serius, ini akan menjadi hari yang panjang untuknya.
Karena barangkali, semuanya akan usai dan dirinya bisa menikmati hidup bersama Seulhee dengan lebih baik. Dengan lebih jujur. Dengan penuh kehangatan pula, bersama anak meraka nanti. Shit. Menyebut 'anak mereka' saja sudah mampu membuat Jungkook berdebar setengah mampus. Ini gila.
Jungkook ingin cepat-cepat pulang dan menemui sang istri.
Beberapa hari belakangan, mereka mulai membangun obrolan hangat seperti biasanya. Meski agak canggung untuk alasan yang tidak jelas. Jeon Jungkook rupanya tidak masalah dengan itu. Selama ia masih bisa mempertahankan hubungannya, dia benar-benar baik-baik saja. Mereka juga beberapa kali sarapan bersama sebelum keduanya berangkat ke kantor masing-masing.
Seulhee lebih memilih di antar dengan supir belakangan ketimbang dengan Jungkook karena ia berangkat selalu satu jam lebih lambat dari dirinya.
Kini Jungkook sendiri tengah ditunggu oleh beberapa karyawan dan juga Namjoon untuk melangsungkan rapat.
"Bagaimana, semua siap?"
Jungkook mengangguk. Tangannya merapihkan berkas-berkas di atas meja. Menyusunnya menjadi tumpukan yang rapih.
Memeriksa lagi ke sekiling sekilas untuk memastikan tidak ada yang tertinggal. Jungkook melanjutkan tanpa menatap Namjoon di sana. "Sudah."
Namjoon mengangguk juga kemudian. Memeriksa jam di dinding sebentar. Tangannya sibuk menggulir layar ipad dalam genggaman. Membaca ulang laporan yang di kirimkan bawahannya semalam untuk ia bicarakan lagi topiknya dalam rapat nanti.
"File B23 yang kukirimkan minggu lalu sudah kau baca, 'kan?"
Jungkook mulanya tak bergeming. Ia masih memeriksa kertas-kertas di atas meja. Melihat judul-judulnya satu-satu dan sesekali mencoret bagian bawah kalimat-kalimat yang menjadi poin penting untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shatterable
Fanfiction[𝙲𝙾𝙼𝙿𝙻𝙴𝚃𝙴𝙳] Ikatan pernikahan yang terjalin disana tak benar-benar berjalan dengan baik sebab faktanya Jungkook dan Seulhee sama-sama bertahan dalam sebuah kehancuran. April-2020 ©strugglebam