Unexpected Things That Left Behind

2.9K 514 85
                                    

happiest new year, glass-child! thank u for believing my stories, ya :( gak bakal bisa berdiri sampai sejauh ini kalau bukan karna kalian. entah new readers atau the oldest one, semuanya sama-sama berarti, buat aku.

hadiah kecil buat anak kaca, semoga bisa konsisten selesain ini ya! untuk opsi 2 kemarin, bakalan aku post ceritanya setelah ini selesai, okay?

terus jangan lupa slogan set shatterable!

"gak boleh sampe pecah", janji! kawal terus kapalnya sampe akhir :p






i didnt know you had been carrying the weight of everything that we had

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

i didnt know you had been carrying the weight of everything that we had.
i wish i wouldve known it, so i could care just before we, collapsed.



**


Ryu Seulhee selalu sadar bahwa dirinya adalah sosok wanita lemah yang cengeng. Terkadang sulit meredam emosi, kerap bersikap kekanakan, dan rapuh seperti batu kapur yang di banting kuat-kuat. Tetapi, bagi Seulhee sendiri, proses sembuh dan menjadi satu langkah lebih kuat adalah hal luar biasa yang pernah ia capai satu kali, dalam hidupnya.

Mimpi buruk, keterpurukan, semua itu mendadak lenyap dan tergantikan oleh perasaan tanggung jawab dan berani karena kehadiran Jungkook. Karena sosoknya yang tak pernah lelah atau mengeluh meski Seulhee berkali-kali bersikap acuh.

Hanya saja barangkali, keberaniannya masih belum cukup kuat di hadapan ibu Jungkook. Barangkali sisi rapuhnya masih berdiri kokoh setiap berada di antara keluarga pemuda itu.

Tatapan ibu Jungkook berubah, Seulhee paham itu. Sosok yang di gadang bernama Seo Kanna pun memiliki tatapan yang begitu mudah—gampang di tebak. Seperti menunjukkan sebuah kemenangan yang bahkan Seulhee sendiri tidak paham, kemenangan apa yang gadis itu maksud.


"Kanna, Ibu dengar kau ingin meneruskan karir modeling-mu ke Sydney, ya?"

"Iya, Bu."

Jawaban yang Kanna berikan, suaranya yang santun dan lemah lembut, semua itu bagai sengatan meski Seulhee tak memiliki alasan jelas mengapa dirinya merasa sedemikian gelisah, takut.

Jungkook tak kunjung kembali dan itu semakin membuatnya rentan.

"Seulhee." Suara Kanna tiba-tiba mengintrupsi tegas.

Gadis tersebut menoleh, menyaksikan sendiri bagaimana wajah rupawan itu memperhatikannya seperti menilai.

"Bagaimana denganmu?"

Seulhee mengernyit, "aku?"

"Iya! Bagaimana dengan program kehamilanmu? Kudengar dari Ibu kau sedang mengikuti program kehamilan, ya?"

ShatterableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang