32✅

4.4K 188 11
                                    

Sabel membuka pintu ruangan Zidan, kekasihnya tetap saja tidak mau membuka mata nya, ia dengan segera mengecup kening Zidan .

"Sayang cepet bangun ya jangan bikin khawatir aku" bisik Sabel di telinga Zidan

Sabel kemudian menatap Zidan, air mata nya tidak berhenti menetes. Bagaimana jika ia sadar nanti? Zidan dan Kenny baru saja berbaikan kenapa mereka harus dipisahkan dengan kematian?

Tepat pukul 10.30 WIB, Kenny selesai di makam kan, setelah itu mereka semua menuju ke rumah sakit untuk menunggu Zidan membuka mata kembali.

"Bel? Zidan belum sadar ya?" tanya bunda Lenna

Sabel menggeleng kemudian memeluk bunda Lenna, di saat anak nya telah tiada bunda Lenna masih bisa menguatkan Sabel.

Perempuan itu sangat tegar, ia yakin pasti ada hikmah setelah kematian anak perempuan nya itu . Sosok bunda hebat dan istri yang kuat terpancar di aura bunda Lenna .

"Kapan lo sadar Dan" ucap Anzel sambil menatap Zidan dari kejauhan

Sasa yang mengerti perasaan laki-laki itu kemudian mengelus pundak nya dan memberikan nya semangat agar tidak berlarut-larut dalam kesedihan .

Bobby dan Zakky? mereka berdua dari tadi menangis, apalagi Bobby yang sudah mengalami kehilangan dua orang tua nya. Entah respon apa yang akan diberikan Zidan nanti ketika mengetahui adiknya yang menyelamatkan nyawa nya .

Mereka semua masih menunggu Zidan hingga siuman, terlihat wajah lelah dan sedih yang menghiasi ruangan itu .

Setelah 2 jam lebih menunggu akhirnya moment yang ditunggu datang, Zidan perlahan membuka mata dan menggerakkan tangan nya .

"Bunda ayah" panggil Zidan dengan nada yang sangat lemah

"Alhamdulilah kamu udah sadar nak?"

Zidan mengangguk kemudian melihat sekeliling , mengapa semua orang disitu menggunakan baju warna hitam?

"Sayang siapa yang meninggal kok pake item item?" tanya Zidan kepada Sabel

Sabel tersenyum tipis kemudian memberikan segelas air untuk Zidan minum .

"Bunda Kenny mana?" tanya Zidan tiba-tiba yang berhasil membuat orang diam membisu

"Lagi dirumah ya?" tanya Zidan lagi

Bunda Lenna kemudian mendekati Zidan dan menjelaskan tentang pendonoran ginjal untuk dirinya dari Kenny .

"Nggak nggak jangan ngeprank Zidan gini yah bund galucuu" ucap Zidan yang kini meneteskan air mata nya

"B-bel aku ngebunuh Kenny Bel"

Sabel lalu memeluk Zidan dengan erat, ia tahu sekarang laki-laki itu sangat rapuh.

"Sayang kamu yang sabar ya, Kenny tadi udah di makamin. Bunda gabakalan nyalahin kamu atas meninggalnya Kenny, karna semua takdir" ucap bunda yang sebenarnya sangat rapuh

"Nggak bund Zidan harus ketemu Kenny sekarang"

Arghhh .. Zidan memegangi perut nya yang sangat nyeri

"Dan tenang Dan" Anzel kemudian memeluk Zidan

"Lepasin Nzel gue pembunuh Nzel gue pembunuh"

"Dan tenang Dan"

Kini Bobby dan Zakky juga ikut menenangkan sahabat nya itu, Sabel menatap nanar kekasihnya yang sangat hancur itu. Ia juga merasa kehilangan atas meninggalkannya Kenny hari ini .

Setelah di rasa Zidan tenang, akhirnya Sabel memberikan surat yang Kenny titipkan sebelum ia meninggal. Zidan menerima dan membuka surat itu dengan tangan yang bergetar .

ELZIDAN (SAD ENDING)Where stories live. Discover now