ENDING✅

12.8K 310 24
                                    

Malam hari ...

Suasana rumah Zidan begitu ramai orang bertahlilan untuk mendoakan nya . Bunda Lenna dan ayah Adi sudah sedikit tenang daripada tadi sore.

"Gue gabisa Nzel" ujar Zakky lirih

Anzel kemudian menoleh kearah Zakky .

"Harus bisa Zakk" ucap Anzel bergetar

Mereka mengirimkan doa untuk Zidan sampai jam 9 malam, setelah itu semua orang pulang kecuali Anzel dan Zakky yang memang masih setia disana.

"Dan, kangen" ujar Anzel sambil memegangi figura

Zakky menemukan secarik kertas, mungkin itu adalah jawaban atas kematian Zidan, ia segera memanggil bunda untuk ikut membacanya .

Ayah kemudian membacakan surat itu dengan nada yang bergetar .Isi dari surat itu adalah

Bunda maafin abang, abang udah gakuat lagi sama tekanan dari orang-orang yang sebut abang pembunuh. abang gamau hidup kaya orang mati, sekali lagi maaf dan terimakasih bunda udah mau merawat Zidan sampai sekarang. Maaf bunda maaf, jangan nangisin abang bunda. Bunda sama ayah orangtuanya terhebat yang Zidan punya, Zidan bangga sama kalian . Tapi maaf kalau hari in Zidan kecewain atas perbuatan Zidan ya bunda ayah, i love you so much .

Anzel,Zakky ini buat lo berdua. Bener kan? banyak pasti yang kerumah gue dan rame banget haha makasih udah mau maafin gue dan ngasih kesempatan tapi jujur gue udah gakuat lagi hidup tapi kaya mayat gini, maaf maaf maaf gue harap kalian lebih bahagia tanpa gue. Kenal lo berdua adalah kebahagiaan buat gue, maaf gue pernah bikin kita renggang maaf juga gue ninggalin kalian secepetnya ini ngertiin gue ya , gue udah cape sama tekanan dari orang-orang yang klaim gue pembunuh. Last, tolong jagain temen temen cewe jangan kecewain mereka apalagi Icel.

Anzel meremas sprei yang ada di ranjang Zidan, ternyata sahabat laki-laki nya itu juga memiliki tekanan yang sangat besar .

"Ya Allah Zidan" teriak bunda Lenna yang langsung pingsan

Bunda Lenna kemudian dibawa ke kamar oleh ayah Adi, kini tinggal Anzel dan Zakky yang berada di kamar itu, mereka sama sama diam dan menangis.

"Gue bego jadi sahabat" ujar Zakky

"Gue juga, kita gabisa nahan lo berdua buat ga nekat kayak gini" sahut Anzel

Mereka berdua berkutat dengan pikiran masing-masing hingga pagi hari.

"Kalian mau kan disini temenin bunda?" tanya bunda Lenna kepada Anzel dan Zakky yang masih setia di tempat mereka masing masing tadi malam

Mereka berdua hanya mengangguk dan berjalan menuju sang empu yang berbicara lalu memeluk bunda Lenna.

Ingin rasanya berteriak dan mengatakan bahwa ini sangat sulit di lalui mereka, namun mereka berdua harus menahan nya .

"Maafin bunda ya nak, bunda banyak ngrepotin kalian sekarang"

"Bunda jangan ngomong gitu, sekarang bunda punya Anzel sama Zakky. kita berdua yang bakalan jadi anak bunda sama ayah" ucap Zakky yang mengelap air mata bunda Lenna

Bunda Lenna hanya mengangguk, hati nya masih sakit ketika kedua anak nya meninggal dunia namun ia harus percaya bahwa ini adalah takdir yang di atas.

Sore hari mereka kembali ke makam Elzidan, semua memegang bunga mawar putih untuk di tancapkan di kuburan Zidan nanti .

"Assalamualaikum ganteng" ujar bunda Lenna sambil mengusap nisan

ELZIDAN (SAD ENDING)Where stories live. Discover now