BAB 23

17 6 0
                                    

“Dili, terima kasih untuk pemandangan senja di pantai tanah perbatasan.”

“Hah?”

Ucapan terima kasih itu pertama kali Dili dengar dari Satria yang berjumpa dengannya di gerbang sekolah. Bahkan kini Kiya pun turut mengucapkan terima kasih atas hal yang Dili sendiri tidak tahu apa maksudnya. Kemarin dia tidak merekam pemandangan di pantai itu, dan setahunya Rama juga tidak memainkan ponselnya sejak memotret penampakan rumah dua negara. Bagaimana mungkin orang-orang yang tidak bersama mereka di sana bisa tahu tentang pemandangan itu?

“Gimana kencannya? Lancar?” Tanpa menghiraukan kebingungan Dili, Kiya kembali mengucapkan kalimat yang tidak jelas asal usulnya. Padahal Kiya tahu bahwa Dili dan Rama mendapatkan misi dari sekolah, tapi malah menanyakan gosip yang menurut Dili kebenarannya tidak akan pernah terjadi.

“Apakah kali ini ada video tersebar seperti waktu MOS hari pertama?” Dili menatap penuh harap, dia yakin Satria bersedia menjelaskan hal itu. Satria mengambil ponselnya, menunjukkan sebuah video pendek berdurasi sepuluh detik yang menunjukkan pemandangan matahari tenggelam di sebuah pantai dan terdengar suara Dili mengatakan betapa beruntungnya bisa melihat pemandangan itu. Karena itulah orang-orang beranggapan bahwa video itu direkam dan disebarkan oleh Dili.

Kabar tentang Dili dan Rama yang diutus ke daerah perbatasan memang sudah tersebar di antara para murid, bahkan ada video dokumentasi tentang pengibaran bendera bersama warga setempat. Gosip tentang kencan itu datang karena orang-orang yang melihat video singkat di pantai itu mengira bahwa Dili dan Rama memanfaatkan detik-detik terakhir mereka di sana dengan mengabadikan momen romantis kebersamaan mereka.

Satria dan Kiya berbelok ke jalur kanan, menuju Kelas X Bahasa. Sedangkan Dili menuju jalur kiri ke arah area bangunan kelas favorit. Perasaannya menjadi tidak nyaman saat melihat raut wajah kesal dari Satria, Dili mengira bahwa itu ada hubungannya dengan hubungan Rama dan Satria yang kurang akur, padahal kenyataannya jauh lebih buruk dari itu.

“Cemburu bisa membuat orang ramah menjadi cuek, orang baik menjadi jahat, eh, jangan jadi jahat, ya,” gumam Kiya yang kini merasakan perasaan cemburu yang kuat dari Satria.

“Cemburu? Aku tidak berhak untuk merasakan itu. Meski dingin, sebenarnya Rama punya sisi hangat yang jarang ditunjukkannya. Aku rasa Dili lebih cocok dengan Tuan Muda Rama dari pada aku yang bukan siapa-siapa.” Satria melengkungkan bibirnya, tapi Kiya tahu dengan jelas bahwa itu hanyalah senyuman palsu untuk membohongi perasaan.

Sebagai penggemar Rama, Kiya tidak pernah sedikit pun terpikir untuk mendapatkan hati idolanya. Dia justru mendukung hubungan Rama dengan Dili, tapi setelah mengetahui betapa dalamnya perasaan Satria kepada Dili, Kiya merasa iri dengan Dili yang begitu beruntung bisa dekat dengan dua putra Alvarendra.

Hari pertama belajar adalah kata lain untuk hari perkenalan murid sekelas dengan guru wali kelas dan pengajar mereka. Biasanya dalam satu minggu pertama para murid masih berada di tahap bebas dari belajar. Guru yang masuk di kelas mereka akan mengabsen, lalu meminta murid yang disebutkan namanya untuk memperkenalkan diri. Pada pertemuan kedua barulah mereka mulai belajar.

Hal ini juga berlaku di kelas favorit, minggu bebas yang disambut dengan kebahagiaan oleh para murid, malah menjadi minggu sibuk untuk Dili yang mencoba mencari penyebar gosip aneh antara dia dan Rama. Anehnya, sang Tokoh Utama Pria justru bersikap santai seakan tidak peduli dengan gosip yang melanda dirinya.

“Untuk apa memikirkan hal yang tidak penting? Nanti juga lenyap sendiri seiring berjalannya waktu.” Begitulah jawabannya saat Dili menanyakan tentang respons Rama yang menghadapi gosip dengan tegar.

“Dia anak baik, koq. Tapi lebih baik pilih Satria,” jawab Lana saat Dili mengharapkan pembelaan dari kakaknya. Cukup sudah, Dili berhenti berharap ada orang lain yang akan membantunya, dia akan mencari sendiri akar masalah itu, lalu mencabut akarnya.

Good Generation (TERBIT✓)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora