15.

1K 221 5
                                    

Mumpung sekarang hari libur, [Name] memilih untuk tidur seharian, tidak keluar rumah. Tapi itu semua hangus ketika hp [Name] berbunyi menandakan ada seseorang yang menelponnya.

"Tck oposeh?!" Ucap [Name] lalu mangambil hpnya dengan kasar.

"Halo akaashi ada apa?"

"[Name] bisa gak kerumah sakit? Suna kecelakaan," Ucapan akaashi membuat [Name] bangun dari rebahannya.

"Serius lu. Jangan bikin alesan buat ganggu hari libur gw deh." Ucap [Name] tak percaya. Ya gimana ya, yang dia tau jika suna itu pandai dalam menjalankan kendaraan.

"Gw gak pernah bercanda kalau soal beginian."

"Sherlock." Setelah itu ia memutuskan sambungannya secara sepihak dan segera bersiap.

Setelah [Name] mendapat alamat rumah sakitnya ia segera melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata. Setelahnya ia sampai di ruangan suna, ia melihat semua teman-temannya yang sedang menunggu suna bangun.

"Jelasin." Ucap [Name] dingin ke arah semua teman-temannya.

"Gw dulu mau nanya. Lu semalem kemana?" Tanya kuro menatap [Name] tajam.

"Hah? Gw malem balik. Maaf gak bilang-bilang," Jawab [Name] sambil menunduk. Kyoko yang dari tadi menatap [Name], ia beranjak dari duduknya dan segera memeluk [Name]. [Name] membalas pelukan kyoko meskipun dia masih bingung.

"Syukur... Kita kira lu di bawa sama geng si teru..." Ucap kyoko yang masih setia memeluk [Name].

Kyoko menyudahi pelukannya dan mulai menjelasi kronologi kecelakaan suna. "Jadi waktu anak band selesai manggung, kita kumpul dan gak sengaja ketemu suguru sama teru lagi di bar juga. Terus di situ kita sadar ternyata lu udah gak ada dan kita mulai panik. Udah gitu gw nyadar kalau futakuchi sama kuguri gak bareng sama mereka. Nah gak lama suguri tiba-tiba nyamperin kita dan ngomong kalau lu itu di bawa kuguri, saat itu juga suna langsung lari ke parkiran mau ngejar kuguri tapi dia gak liat-liat dulu kalau ada mobil jalaninnya kenceng banget dan akhirnya ya gini..." Jelas kyoko panjang lebar sambil menatap suna yang ada perban di kepalanya.

"Maafin gw... Gw waktu malem emang gak betah di bar itu dan gw gak mau ganggu kalian yang lagi seneng-seneng dan akhirnya gw keluar dan ketemu kuguri. Nah gw minta anter kuguri buat pulang," Ucap [Name] jujur sambil menundukan pandangannya. Tubuh [Name] terasa lemas sesudah mendengar penjelasan dari kyoko.

"Hufftt ada-ada aja lu. Kalau sekiranya gak betah bilang aja ke kita gausah gaenakan kaya gitu." Ucap semi hendak memeluk [Name] tapi di tahan duluan oleh kyoko.

"Lu lupa?" Tanya kyoko pada semi dengan tatapan sendunya.

Semi pun mengerti apa yang di maksud kyoko hanya mengangguk dan tersenyum manis- ah sepetinya senyumannya sangat pahit. "Maaf," Ucapnya.

Mereka pun duduk di kursi yang sudah di sediakan. Ruangannya cukup besar dan seperinya kamar VIP?

"Gw boleh nanya gak?" Tanya [Name] sambil memainkan jari-jarinya yang sedikit dingin.

"Boleh." ucap mereka serempak.

"Kalian punya masalah apa sih sama teru dan teman-temannya?" Tanya [Name] menatap satu persatu temannya dengan intens. Mereka sedikit berkeringat mendengar pertanyaan [Name] yang tentunya tidak akan di jawab jujur oleh mereka.

"Musuh." Ucap kyoko dengan singkat padat dan jelas, membuat teman-temannya terkejut.

"Maksud gw kita musuhan waktu SMA dan kayaknya mereka masih baper sampe sekarang." Lanjutnya yang tentunya tidak benar.

[Name] yang gak tau apa-apa hanya menganggukan kepalanya.

Tak terasa hari sudah semakin sore dan warna oranye sudah mewarnai langitnya di kala senja.

"Siapa yang mau jaga suna?" Tanya oikawa.

"Emang orang tuanya kemana?" Tanya [Name].

"Mereka kerja di Eropa." Jawab kuro.

"Yaudah gw aja. Kalian istirahat besok harus ngampus dan ken, besok gw gak akan ke kampus izin dulu bilangin dosen." Ucap [Name] kepada kenma.

"Lu besok ke kampus aja biar jaganya gantian." Usul kenma tak lupa sambil memainkan nintendonya.

"Gak. Gw ngerasa bersalah banget sama suna dan sama kalian juga. Jadi biarin gw jaga suna dan kalian belajar aja." Ucap [Name] seraya mendudukan dirinya di pinggir ranjang suna.

"Yaudah tapi kalau ada apa-apa jangan segan hubungi kita. Inget! Jangan segan." Ucap semi dengan penekanan di akhir kata.

"Iya iya, dah hush hush sono," Ucap [Name] mengusir teman-temannya yang tak kunjung meninggalkan ruangan.

"Yosh yu balik." Ucap kyoko mendorong para pria tersebut guna membantu temannya yang tidak dapat mengusir anak ayam- maksudnya para jantan tersebut.

"Bye." Ucap [Name] sambil menutup pintu ruangan suna dan siap-siap untuk mengerjakan shalat maghrib dan isya.

Setelah mengerjakan waktu ibadah akhir itu, [Name] merasa lapar dan akhirnya ngegopud saja. Kenapa gak beli sendiri? Ga tega sama suna. Kenapa gak tega? Karna [Name] merasa bersalah bukannya ada rasa pada suna. Yaa [Name] ini salah satu orang yang gak peka soal perasaan.

[Name] segera memakan yang ia beli tadi online, duduk di dekat meja samping ranjang suna.

"Suna lu kenapa si harus kek gini?"

"Sumpah gw ngerasa bersalah banget sama lu bodoh."

"Jangan dulu mati lo cok!"

"Cepet sembuh y."

Setelah wanita berhijab itu makan, ia segera tidur di sofa karna jam sudah menunjukan jam 10.19 PM.

Suna POV.

Gw inget terakhir itu gw ketabrak sama mobil gara-gara ngejar [Name] sama kuguri dan kayaknya sekarang gw di rumah sakit. Ha iya lah bodoh.

Oke gw gatau ini jam berapa tapi intinya gw bangun tengah malem dengan kepala gw yang puyeng banget dan whatt?! Kepala gw di balut sama perban?! Ha bodo lah.

Eh- itu sapa item-item lagi duduk di lantai?! Eh kek kenal siapa ya? Ohh! [Name]! Tapi bentar dia lagi ngapain?

Oh lagi ibadah ya? Haha lagi-lagi gw lupa! Gw lupa kalau dia itu beda keyakinan sama gw ha! Cape banget gw ahh...

Bisa-bisanya gw suka sama dia, padahal masih ada kyoko yang sama keyakinannya kaya gw. Tapi kenapa gw gak pernah tertarik sama dia? Tau ah nambah sakit ini pala cok!

Suna POV end.

Saat [Name] membereskan alat shalatnya ia melihat suna yang sudah sadar dengan tangannya yang ia tempatkan di atas dahinya memegang perban yang di dililitkan di kepalanya.

[Name] menyimpan dulu alat shalatnya dan segera menghampiri ranjang suna dan duduk di kursi yang tidak jauh darinya.

"Udah sadar?" Tanya [Name] pelan di karenakan tengah malam yang dapat menggema kan suaranya yang sangat pelan.

Suna mengangkat tangan yang ia gunakan menutupi matanya sedari tadi.

"Iyah." Ucap suna singkat karna masih merasakan kepala yang berdenyut membuatnya sakit.

"Maaf gw buat lu khawatir ya? Padahal kuguri cuman nganterin gw kok. Dia gak macem-macem." Ucap [Name] sambil menatap suna sendu.

"Stttt gapapa yang penting lu selamat." Balas suna sambil tersenyum. Bukannya [Name] merasa terpesona tetapi ia malah merasakan sakit di dadanya. "Sesek," Batinnya.

Tbc.

kita beda. [ haikyuu x reader ]Where stories live. Discover now